Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2017, 15:46 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah disebut kecolongan atas terjadinya banjir di Jakarta pada Selasa (21/2/2017) kemarin.

Sebab, sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah menyiapkan penanggulangan banjir di daerah sepanjang aliran Kali Ciliwung.

Namun, pada Selasa kemarin, daerah aliran Kali Sunter yang terendam banjir.

"Enggak (kecolongan)," kata pria yang akrab disapa Ahok itu di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (22/2/2017).

(Baca juga: Djarot: Masyarakat Bisa Nilai Titik Banjir di Jakarta Semakin Bertambah atau Menurun)

Ahok mengatakan, daerah di aliran Kali Sunter terendam banjir karena ada tanggul yang jebol. Selain itu, belum ada pembangunan dinding turap di Kali Sunter.

Akibatnya, Kali Sunter meluap setelah hujan deras terus mengguyur. Daerah yang paling terdampak banjir berada di Cipinang Melayu dan Cipinang Muara.

"Kali Sunter kebetulan ada tembok yang jebol. Ada kasus-kasus kayak kemarin (banjir), (tanggul) yang di Bekasi jebol. Ya sudah kalau ada kasus tanggul jebol, sesuatu yang memang kami lagi perbaiki," kata Ahok.

Sebelumnya, Kepala Satuan Pelaksana BPBD DKI Jakarta Husein Murad menyampaikan, pihaknya sebenarnya sudah mendirikan tenda di Cawang, Jakarta Timur.

Sebab, pada pekan lalu, kawasan tersebut terendam banjir akibat kiriman dari hulu Ciliwung.

"Tetapi, Cawang enggak banjir dan enggak ada pengungsi karena Cawang itu (daerah aliran) Kali Ciliwung ya. Minggu lalu kan sempat tinggi (banjirnya)," kata Husein, saat dihubungi wartawan, Selasa (21/2/2017).

"Nah kalau Cililitan, Kampung Melayu, Bidara Cina, dan Cawang itu ada di aliran Kali Ciliwung. Yang kami antisipasi itu kalau Katulampa naik, daerah-daerah tadi. Kali Krukut dan Pesanggrahan juga," kata Husein.

(Baca juga: BPBD DKI Pasang Tenda Darurat di Cawang )

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian...'

"Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian..."

Megapolitan
Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Megapolitan
Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Megapolitan
Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Megapolitan
Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Megapolitan
Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Megapolitan
Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep 'Green Ramadhan' demi Lestarikan Lingkungan

Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep "Green Ramadhan" demi Lestarikan Lingkungan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Megapolitan
Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

Megapolitan
Rumah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Rumah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Megapolitan
Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Megapolitan
Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Megapolitan
Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com