JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama yakin bahwa keberadaan simpang susun Semanggi mampu mengurangi 30 persen kemacetan di kawasan tersebut.
"Minimal simpang Semanggi ini akan mengurai kemacetan di Semanggi. Minimal 30 persen," kata Ahok usai meninjau proyek simpang susun Semanggi, Kamis (22/2/2017).
(Baca juga: Kehebatan dan Cerita di Balik Simpang Susun Semanggi...)
Simpang susun Semanggi mulai dibangun pada April 2017. Pembangunannya diperkirakan berlangsung selama 540 hari dan rencananya diresmikan pada 17 Agustus 2017.
Anggaran untuk pembangunan simpang susun Semanggi mencapai Rp 360 miliar yang berasal dari nilai kompensasi pengembang, yakni PT Mitra Panca Persada, anak perusahaan dari perusahaan asal Jepang, Mori Building Company.
Simpang susun Semanggi akan terdiri atas dua ruas. Satu ruas diperuntukkan bagi kendaraan dari arah Cawang menuju ke Bundaran HI dan satu ruas lagi untuk kendaraan dari arah Slipi menuju Blok M.
Adanya simpang susun ini akan membuat kendaraan dari arah Cawang yang hendak menuju Bundaran HI tak perlu lagi melintas berputar di lajur yang ada saat ini. Hal yang sama juga berlaku untuk kendaraan dari arah Slipi yang hendak menuju Blok M.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.