Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Metro Jaya Kagumi Presiden Duterte dalam Berantas Narkoba

Kompas.com - 02/03/2017, 13:16 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan mengagumi Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang terkenal atas perangnya terhadap narkoba.

Iriawan menyatakan, bandar-bandar yang merusak masyarakat dengan narkoba harus ditindak tegas.

"Kita salut kepada Presiden Filipina. Meski kita enggak bisa begitu, tetapi komitmen beliau luar biasa sehingga saya monitor dari kawan-kawan Kepolisian Filipina, itu jauh sekali, drastis sekali narkoba turunnya narkoba di Filipina," ujar Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (2/3/2017).

(Baca juga: Presiden Duterte Perintahkan Tentara Buru Pengedar Narkoba)

Kebijakan perang melawan narkoba yang dikobarkan Presiden Duterte menuai kritik dari berbagai kelompok pembela hak asasi manusia dan negara-negara Barat, meski di dalam negeri Duterte mendapat sokongan kuat dari rakyat.

Berdasarkan data pemerintah Filipina, lebih dari 7.000 orang tewas sejak peperangan terhadap narkoba dan pengedarnya dimulai di bawah kepemimpinan Duterte.

Iriawan menyatakan, di Indonesia, sulit mewujudkan kebijakan seperti yang diterapkan Duterte.

Kendati demikian, Iriawan menggarisbawahi ucapan Presiden Joko Widodo yang mempertanyakan mengapa lebih banyak korban narkoba dibandingkan bandarnya.

"Berapa korban yang sudah bergelimpangan? Berapa bandar masih tetap bercokol? Silakan dirumuskan sendiri," ujar Iriawan.

Polda Metro Jaya memusnahkan narkoba sitaan hasil penangkapan dalam kurun waktu dua bulan, Januari hingga Februari 2017, Kamis (1/3/2017).

(Baca juga: Polisi Musnahkan Ratusan Kilogram Narkoba Berbagai Jenis)

Narkoba yang berhasil diamankan berupa sabu sebanyak 117 kilogram lebih, ekstasi 228.978 butir serta erimin atau happy five sebanyak 22.360 butir berasal dari sindikat internasional (Belanda, China, Hongkong, Taiwan, Malaysia, dan Indonesia).

Ada juga tembakau gorilla sebanyak 9 kilogram lebih berasal dari jaringan Jakarta dan Surabaya. Jika ditotal, narkoba ini bisa menyelamatkan 971.138 orang.

Kompas TV Usai mati satu dari 10 pelaku narkoba dalam penangkapan di jalan Medan-Binjai, Sumatera Utara hari Rabu (3/2).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com