Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Pendaftaran Bingung

Kompas.com - 10/03/2017, 17:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Pendaftaran pemilih putaran kedua Pilkada DKI Jakarta yang dibuka sejak Senin lalu hingga kemarin belum disambut antusias warga. Bahkan, sejumlah petugas Panitia Pemungutan Suara di tingkat kelurahan pun masih bingung mengenai jadwal dan mekanisme pendaftaran. Sosialisasi kepada warga juga masih secara informal.

Di Kelurahan Bendungan Hilir, Panitia Pemungutan Suara (PPS), Kamis (9/3), belum juga membuka posko pendaftaran daftar pemilih tetap (DPT) putaran kedua. Kemarin, saat warga mendatangi kantor PPS, pintu kantor tertutup rapat sehingga warga tak terlayani.

"Saya terpaksa pulang dulu, kata Nurani (56), warga Bendungan Hilir, yang didampingi anak perempuannya naik hingga ke lantai IV kantor kelurahan. Ia mendaftarkan supaya datanya masuk ke DPT putaran kedua. Ia pulang setelah dapat informasi bahwa anggota PPS sedang rapat di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat. Posko baru akan dibuka hari Jumat dan Sabtu.

Pada pemungutan suara putaran pertama lalu, nama Nurani tak masuk dalam DPT. Ia terpaksa datang ke tempat pemungutan suara pukul 12.00 membawa KTP dan kartu keluarga. Ia dapat menggunakan hak pilihnya karena surat suara masih tersisa.

Pada putaran kedua, ia berharap namanya masuk DPT. "Saya enggak mau antre lagi pukul 12.00. Saya baru tahu kalau posko pendaftaran dibuka di kelurahan dari media," ujarnya.

Kekecewaan juga tampak di wajah Valencia (21). Ia baru memperoleh surat keterangan dari Kelurahan Bendungan Hilir. Pada putaran pertama, warga Pejompongan itu tak bisa menggunakan hak pilihnya karena tak punya surat keterangan.

Kini, ia merasa wajib menggunakan hak pilihnya karena turut menentukan nasib Jakarta. Ia berharap pelayanan publik yang sudah baik ditingkatkan lagi, terutama transportasi umum.

"Sebagai generasi muda, penting banget untuk menggunakan hak pilihnya," kata Valencia.

Di Kelurahan Grogol Utara, Jakarta Selatan, juga belum ada spanduk ataupun pemberitahuan terpasang. Demikian juga di Kelurahan Kuningan Barat.

Belum sosialisasi

Anggota PPS Kelurahan Grogol Utara, I'in Cariyah, mengatakan, hingga pekan pertama tahapan sosialisasi dan penyusunan DPS putaran kedua, pihaknya belum menerima spanduk atau poster sosialisasi. "Kami hanya bertugas memasang," katanya.

Khusus Grogol Utara, surat edaran baru diterima untuk pengelola apartemen yang akan disampaikan dalam 1-2 hari. Dalam putaran kedua ini, petugas PPK dan PPS memprioritaskan koordinasi dengan apartemen dan rumah susun.

 "Untuk beberapa apartemen di wilayah Pancoran sudah rapat koordinasi hingga KPPS dan pengelola," kata Ketua PPK Pancoran Yom Emzir.

Menyiasati belum adanya sosialisasi resmi, petugas PPS Grogol Utara, misalnya, berinisiatif mengumumkan lewat grup-grup percakapan lingkungan yang terdiri dari KPPS serta ketua RT dan RW. Sebagian warga sudah mendaftar melalui ketua RT.

Selain belum ada spanduk, petugas PPS di sejumlah kelurahan juga belum berani mengambil langkah koordinasi dengan pihak kelurahan untuk membuat surat edaran resmi ke RT dan RW. Belum ada instruksi resmi, baik dari Panitia Pemilihan Kecamatan ataupun KPU setempat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com