JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti mengaku belum menerima laporan dari tim pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengenai dugaan pelanggaran dalam proses pemungutan suara pada putaran pertama Pilkada DKI.
Adapun Anies-Sandi sebelumnya menilai ada hal tidak wajar dalam proses pemungutan suara putaran pertama, 15 Februari 2017 lalu.
"Belum ada yang menyampaikan kepada kami. Sebaiknya sih secepatnya ya. Pasca pungut-hitung, misalnya ada hal-hal yang mengarah pada dugaan pelanggaran, sebaiknya tim kampanye cepat melaporkan kepada kami. Karena bisa saja informasi itu sampai lebih dulu ke tim kampanye," kata Mimah, saat ditemui Kompas.com di kantornya, Senin (20/3/2017).
(baca: Anies: Kalau Bermain Kasar, Tanda Kepanikan Mulai Muncul)
Tim Anies-Sandi menilai ada kejanggalan dengan hasil perolehan suara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat karena mendapatkan suara di atas 90 persen di 489 tempat pemungutan suara (TPS).
Selain itu, tim Anies-Sandi juga menduga ada data invalid dan ganda pada putaran pertama Pilkada DKI di Jakarta Barat.
(baca: Soal Kemenangan Mutlak di Ratusan TPS, Ini Tanggapan Djarot)
Mereka menyatakan, dari 1.652.051 daftar pemilih tetap (DPT) di Jakarta Barat, diduga terdapat 29.331 atau 1,8 persen data invalid dan ganda.
"Belum ada laporan dan hasil pengawasan kami belum ada hal-hal yang mengarah pada pelanggaran pemilu," tutur Mimah.
(baca: Anies Anggap Perolehan Suara Ahok di 480 TPS Hal yang Tidak Biasa)