Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat "Ngeliwet" Bareng Pendukung, Djarot Teringat Ahok yang Sedang Sidang

Kompas.com - 21/03/2017, 14:11 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, melanjutkan kegiatannya dengan ngeliwet bersama para pendukungnya di Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Selasa (21/3/2017).

Ngeliwet merupakan tradisi makan bersama dengan duduk lesehan. Makanan berupa nasi dan lauk pauknya biasanya disajikan di atas daun pisang.

Saat makan, Djarot tiba-tiba teringat akan calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Kita enak ya, bareng-bareng makan seperti ini, tapi di sisi lain Pak Ahok sedang sidang enggak bisa gabung sama kita," ujar Djarot kepada orang yang duduk di kiri dan kanannya.

(Baca juga: Saat Djarot Berbagi Tips dengan Ibu Menyusui...)

Djarot duduk di tengah bendaraha tim sukses Ahok-Djarot, Charles Honoris, dan anggota DPRD Banten Fraksi PDI-P, Sri Hartati.

Djarot menggelengkan kepala dan wajahnya terlihat sedih. Djarot sedih kebersamaan dalam kegiatan ini tidak bisa dirasakan oleh Ahok.

Dia juga mengaku sedih karena bersenang-senang saat Ahok sedang berjuang dalam persidangan.

Hari ini, Ahok mengikuti sidang lanjutan kasus dugaan penodaan agama di Auditorium Kementerian Pertanian.

Agenda persidangan hari ini adalah mendengarkan keterangan saksi ahli yang dihadirkan tim kuasa hukum Ahok.

(Baca juga: "Pakde Djarot, Katanya Ada Penggusuran Ya?" )

Meski Ahok tidak bisa bergabung, Djarot mengaku tetap senang dengan kegiatan ngeliwet ini. Menurut dia, kegiatan ini bisa menumbuhkan kebersamaan antara dia dan pendukungnya.

Dalam kesempatan itu, Djarot menegaskan bahwa dia hanya seorang "pelayan". "Sekarang juragan sama pelayannya sedang duduk sama rendah," ujar Djarot.

Kompas TV Dua Paslon DKI Ini Saling Sindir soal Hasil Pilkada
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com