Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat PT KAI Pastikan Pembangunan Depo MRT Tetap di Kampung Bandan

Kompas.com - 30/03/2017, 21:45 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Direktur Utama PT MRT William P Sabandar mengatakan, pihaknya telah mendapatkan surat resmi terkait kepastian penggunaan lahan di Kampung Bandan, Jakarta Utara, untuk pembangunan depo mass rapid transit (MRT) tujuan Bundaran Hotel Indonesia (HI)-Kampung Bandan.

Surat itu diberikan oleh PT KAI selaku pemilik lahan kepada PT MRT saat dilangsungkannya pertemuan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2017).

"Dikatakan bahwa PT KAI memberikan persetujuannya untuk Kampung Bandan dibangun depo," ujar William.

(baca: Ketua DPRD DKI: Enggak Ada Pansus MRT)

Sebelumnya, PT KAI menyatakan bahwa lahan tersebut tidak bisa digunakan karena telah dikontrakkan kepada tiga perusahaan swasta. Akhirnya PT MRT mewacanakan untuk memindahkan lokasi pembangunan depo MRT dari Kampung Bandan ke Ancol Timur.

Namun, tak berselang lama, PT KAI menyatakan bahwa lahan di Kampung Bandan dapat digunakan untuk depo MRT.

Adapun PT KAI berencana melakukan adendum atau tambahan klausul perjanjian atas lahan tersebut kepada perusahaan-perusahaan yang melakukan kontrak.

Dengan disetujuinya penggunaan lahan itu, PT MRT tak perlu mengubah jalur yang menyebabkan adanya tambahan biaya. PT MRT akan tetap menggunakan feasibility study sebelumnya.

"Kalau HI berdasarkan feasibility study, lebih banyak under ground (bawah tanah). Pas mendekati Kampung Bandan kita naikkan eleveated," ujar William.

(baca: Pemprov DKI Buka Kemungkinan Jalur MRT Fase II hingga Pulau Reklamasi)

Kompas TV MRT Dipastikan Selesai Tahun 2018
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com