Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khatib Istiqlal: Sampaikan Aspirasi Tegas, tetapi Tak Menyinggung

Kompas.com - 31/03/2017, 14:10 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Khatib shalat Jumat di Masjid Istiqlal, Najamudin Ramli, menyampaikan ceramah soal tantangan umat Islam di dunia.

Dalam ceramahnya, Najamudin mengatakan, satu-satunya cara agar umat Islam menang dalam pertarungan global adalah menguasai teknologi dan pengetahuan.

"Hadapi negara adidaya tidak bisa dengan cara yang tidak dianjurkan Islam. Cara paling menarik adalah pendidikan," kata Najamudin di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (31/3/2017).

(Baca juga: Massa Aksi 313 Dengarkan Khotbah Jumat di Bawah Guyuran Hujan )

Najamudin menambahkan, hanya dengan kesabaran dalam menguasai teknologi dan pengetahuan, umat Islam bisa memenangkan kompetisi dengan negara adidaya.

Menurut Najamudin, Allah SWT memerintahkan agar umat Islam membaca. "Kenapa mereka keterbelakangan, karena malas membaca, sekolah dan elaborasi ilmu pengetahuan," kata dia.

Najamudin juga mengatakan, ada tiga tantangan umat Islam. Pertama, kemerosotan akidah. Mengenai ini, dia menyarankan umat Islam membaca agar kualitas mereka meningkat.

"Baca-baca. Supaya tak sumbu pendek, tetapi pikiran panjang dan menang dan agama Islam tercerahkan," kata dia.

Kedua, kemerosotan soal persatuan. Saat ini, Najamudin melihat masih adanya gesekan akibat perbedaan pendapat di kalangan umat Islam.

"Akibatnya, saling mengkafirkan dan meniadakan. Persatuan harus dijalankan dan wujudkan," kata dia.

(Baca juga: Massa Aksi 313 Tak Boleh Berorasi di Depan Istana Kepresidenan)

Ketiga, kemerosotan soal perjuangan. Dia menyarankan pimpinan umat Islam untuk bersatu sehingga bisa bergembira dalam kemajemukan.

"Kalau hari ini ada umat Islam ingin berikan pernyataan, berikan pernyataan tegas, tetapi tak menyinggung."

"Beberapa aksi-aksi yang kita lakukan ada komitmen damai dan juga bersih karena ada pengumpul sampah. Jangan kita nodai dan cederai ajaran Islam yang justru merugikan," kata dia.

Kompas TV Aksi 313 digelar. Tuntutan yang menginisiasi Forum Umat Islam masih sama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com