Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Keluhkan Perubahan Jadwal KRL Lintas Tangerang-Duri

Kompas.com - 03/04/2017, 09:56 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah penumpang mengeluhkan perubahan jadwal kereta rel listrik (KRL) commuter line lintas Tangerang-Duri. Perubahan dinilai berdampak pada waktu tunggu datangnya kereta dan kapasitas penumpang dalam kereta.

"Kalau gini sih sama aja kayak penumpang dua kereta jadi satu kereta," kata Novi yang terlihat berkeringat setelah berhimpitan di gerbong kereta, Jakarta, Senin (3/4/2017).

Perubahan sejak 1 April 2017 itu membuat waktu tunggu setiap kereta menjadi sekitar 30 menit. Novi berangkat dengan menggunakan kereta pukul 07.50 WIB dari Stasiun Tangerang.

Biasanya, Novi tak pernah merasa sangat sesak dalam gerbong. Namun, karena perubahan jadwal ini, dia terpaksa terhimpit.

"Itu tadi banyak juga yang enggak keangkut penumpangnya," kata dia

Baca: Jumlah Perjalanan KRL Ditambah, Cek Jadwal Barunya di Sini

Sementara itu, Wiji (35), terpaksa menunggu hingga tiga kereta lantaran gerbong selalu penuh. Penumpang dari Stasiun Poris ini mengaku hampir putus asa dan beralih ke transportasi lain.

"Cuma saya takut macet juga kalau (naik transportasi) lain.Terpaksa bertahan dan paling minta keterangan dari kepala stasiun kalau terlambat," ujar Wiji.

Sementara itu, Vice President Komunikasi PT KAI Commuter , Eva Chairunnisa mengatakan perubahan jadwal itu untuk menyesuaikan dengan perjalanan kereta api (KA) Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Saat ditanya soal kemungkinan ada perubahan jadwal, Eva mengatakan masih dikaji. "Ya kami akan kordinasikan kembali," kata Eva saat dihubungi Kompas.com.

Baca: KRL Relasi Bekasi Kini Dilayani Dua Rute

Kompas TV 30 KRL Baru Didatangkan dari Jepang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com