Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Tangerang Macet, Pihak Jasa Marga Minta Maaf

Kompas.com - 09/04/2017, 15:55 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jasa Marga meminta maaf atas kemacetan yang terjadi di sekitar Jalan Tol Jakarta-Tangerang, Minggu  (9/4/2017) siang.
 
Kemacetan terjadi karena pengalihan transaksi tol dari Gerbang Tol Karang Tengah ke gerbang-gerbang asal dan tujuan di sekitar Tol Jakarta-Tangerang.
 
Kepadatan itu terjadi karena antrean transaksi di gerbang tol masuk dan gerbang tol keluar tersebut.
 
“Saat ini petugas kami di lapangan membantu tapping e toll di gardu tol otomatis (GTO) serta mentransaksikan tunai di GTO untuk mengurangi kepadatan akibat antrean,” kata Corporate Communication PT Jasa Marga Tbk Dwimawan Heru di Jakarta, Minggu.
 
Dwimawan menambahkan, demi mempercepat transaksi, sebaiknya pengguna jalan tol menggunakan kartu e-toll dalam bertransaksi.
 
Mulai hari ini, Jasa Marga menutup gerbang tol Karang Tengah untuk memperlancar arus kendaraan dari Jakarta menuju Merak atau sebaliknya. 
 
Sebab, posisi gerbang Tol Karang Tengah terlalu dalam ke daerah kota sehingga kendaraan dari dalam dan luar kota bercampur di gerbang tol tersebut dan menimbulkan kemacetan.
 
Adapun kemacetan ini dikeluhkan netizen. Seorang netizen melalui akun Twitter miliknya, @AldriyanR, menuliskan kekesalahnnya atas kemacetan tersebut.
 
"Karawaci-Tangerang 7 ribu sekali keluar tol. Macet 2 jam. Hebat jasamarga nyari duitnya.” tulis akun tersebut.
 
Sementara itu, akun @prioambadi menulis, “@jasamarga pintu masuk tol tangerang macet pebayaran tol terintegrasi hanya memindahkan macet."
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com