Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Kapolda Minta Ahok dan Sandi Bicara Satu Panggung...

Kompas.com - 17/04/2017, 19:49 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi M Iriawan ternyata adalah orang yang meminta cagub Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dan cawagub Sandiaga Uno bicara bersama dalam satu panggung.

Peristiwa itu terjadi saat acara deklarasi Pilkada damai yang diselenggarakan Polda Metro Jaya di Monas, Jakarta Pusat, Senin (17/4/2017) petang.

Awalnya, setelah sambutan dari Ketua KPUD DKI Jakarta Sumarno dan Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti, pembawa acara meminta Ahok maju ke panggung seorang diri.

Baca: Serukan Pilkada Damai, Warga Galang Sejuta Tanda Tangan di Bundaran HI

Tetapi, dari tempat duduk, Iriawan mengangkat tangan memberi isyarat agar Sandi ikut maju menemani Ahok.

Ahok dan Sandi yang duduk di samping Iriawan pun kompak maju ke depan ditemani tepuk tangan dari hadirin di lokasi. Adapun pasangan Ahok, Djarot Saiful Hidayat, tidak hadir di lokasi.

Sama dengan pasangan Sandi, Anies Baswedan, yang sedang berada di kampung halamannya kawasan Yogyakarta.

Saat Ahok dan Sandi naik ke atas panggung, Iriawan mengacungkan jempol seraya tersenyum. Inisiatif Iriawan juga disambut positif dengan ekspresi senyum dari para tamu VIP yang duduk di barisan depan.

Baca: KPU DKI Minta Cagub-Cawagub Serukan Pilkada Damai

Di atas panggung, Ahok bercanda dengan menyebut meminjam Sandi sebagai calon wakilnya. Mereka berdua kompak menyatakan komitmen untuk menjaga Pilkada damai dan aman.

Kompas TV Seruan Pilkada Damai dari Imam Besar Masjid Istiqlal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com