Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Balai Kota Kebanjiran Karangan Bunga

Kompas.com - 27/04/2017, 05:58 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendopo Balai Kota DKI Jakarta terlihat kotor dengan serakan potongan bunga. Selain karangan bunga, tak sedikit standing bucket yang terpasang di depan pintu Balai Kota.

Bunga dari standing bucket itu banyak yang terlepas dan berserakan akibat banyaknya warga yang menyesaki pendopo Balai Kota.

Saepullah dan Taufik, dua petugas harian lepas (PHL) dari Biro Umum DKI Jakarta, harus bekerja lebih keras membersihkan pendopo dibanding hari-hari sebelumnya. Mereka terlihat terus menyapu dan membersihkan potongan bunga yang berserakan.

Hingga Rabu (26/4/2017) petang, sebanyak 13 kantong sampah berisi potongan bunga yang telah copot dari karangannya.

"(Sebanyak) 13 kantong sampah ini untuk bunga yang di pendopo saja," kata Saepullah, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu.

Saepullah telah berkoordinasi dengan staf Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebelum membersihkan bunga yang berserakan itu. Akhirnya diputuskan bunga yang sudah rusak dan tinggal tersisa daun untuk dibuang.

Dia bersama Taufik berencana untuk kembali membersihkan Balai Kota setelah tak ada lagi warga yang menunggu Ahok di pendopo.

"Jam lima sore seharusnya sudah bisa balik, tapi tadi sama Taufik rencana dibersihin lagi setelah pada pulang semua. Kalau besok pagi, enggak keburu," kata Saepullah.

Baca juga: Capai 1.000 Karangan Bunga, PNS Kesulitan Kirim Ucapan Terimakasih

Bersih-bersih juga dilakukan oleh PHL Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. Petugas yang dikenal dengan sebutan "pasukan hijau" itu terlihat membersihkan halaman Balai Kota DKI Jakarta.

Salah seorang pasukan hijau yang membersihkan halaman Balai Kota adalah Surip. Seharian bekerja, Surip mengumpulkan sampah serakan bunga sebanyak 10 gerobak.

"Kami nunggu arahan pimpinan dulu bunganya mau diapain. Kecuali kalau karangan bunganya rusak atau copot-copot ya dibuang, kalau roboh, kami bangunin lagi," kata Surip.

Warga yang datang ke Balai Kota DKI Jakarta terlihat berfoto-foto dengan latar belakang karangan-karangan bunga itu. Beberapa dari mereka juga memetik bunga dan membawa pulang ke rumah.

Warga memereteli bunga dari karangan maupun buket bunga. Karangan bunga besar yang berada di depan Balai Kota yang berasal dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga menarik perhatian warga yang melintas di Jalan Medan Merdeka Selatan. Tak sedikit warga yang turun dari kendaraan mereka dan berfoto di depan karangan bunga yang terpasang di trotoar Jalan Medan Merdeka Selatan.

Baca juga: Pesanan Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot Dikerjakan hingga Dini Hari

Kompas TV Sejumlah karangan bunga terdapat di sejumlah sudut Balai Kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com