Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Penasaran, Kata Pak Ahok Mau Jadi Lokasi Wisata Religi Internasional"

Kompas.com - 02/05/2017, 18:32 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah Pemprov DKI Jakarta menjadikan kompleks Makam Keramat Mbah Priok di Jakarta Utara sebagai cagar budaya, sejumlah orang penasaran dengan tempat tersebut dan ingin melihatnya. Salah satunya rombongan senam ibu-ibu dari Komplek TNI AL Pangkalan Jati, Jakarta Selatan.

Ibu Hartono dan sekitar 50 tetangganya mengunjungi makam itu, Selasa (2/5/2017), setelah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok muncul di pemberitaan bersama Abdulloh Bin Abdurrahman Alaydrus atau Habib Sting yang merupakan ahli waris Makam Mbah Priuk.

"Penasaran kata Pak Ahok mau jadi wisata internasional," kata Ibu Hartono di kompleks makam, Selasa.

Ibu Hartono mengatakan langkah Ahok memperlakukan makam Mbah Priok sebagai cagar budaya dan merenovasinya sudah tepat. Ia melihat banyak potensi pariwisata yang bisa digali dari tempat itu.

"Renovasinya belum ya, ini keramat sekali ya, kalau udah jadi mungkin bagus..." katanya.

Meski belum pernah ziarah makam, perempuan itu mengaku mau kembali lagi untuk berwisata religi ke Makam Mbah Priok yang sudah direnovasi.

Sementara seorang warga Jember, Jawa Timur, yaitu Khotimah, mengaku sudah menjadi rutinitas tiap tahun dia dan teman-teman di Majelis Taklim Al-Maunah berkunjung ke Makam Keramat Mbah Priok. Ia senang mendengar kabar pemerintah akan membangun dan mengembangkan tempat itu.

"Tiap tahun istiqamah, istirahat dan ambil air barokah," kata Khotimah.

Seperti ratusan peziarah lainnya, Khotimah dan rombongannya menghabiskan kunjungan mereka dengan tidur di lantai aula yang adem. Pengunjung juga biasa melepas dahaga dengan meminum kucuran "air barokah" yang ada di dekat makam.

Bagi mereka yang memercayainya, air yang mengalir dari air terjun buatan dan keran-keran itu tidak hanya menyegarkan tubuh dari cuaca terik Tanjung Priok, tetapi juga membawa berkah bagi peminumnya.

"Wajib pokoknya kalau ke Jakarta ke sini, tempatnya luas jadi anak-anak senang juga main-main," kata Khotimah.

Menurut Ketua Yayasan Makam Mbah Priuk, Wahyu, setidaknya ada 2.000 orang yang mengunjungi tempat itu setiap hari. Meski saat ini kondisinya jauh dari masterplan pembangunan dan banyak renovasi sana-sini, Makam Mbah Priok tak pernah sepi pengunjung. Peziarah biasanya menginap, mandi, dan melepas dahaga secara cuma-cuma.

"Apalagi kalau hari Jumat pengajian rutin, hari Sabtu akhir pekan juga ramai, dari seluruh Indonesia bahkan turis mancanegara yang ke sini," kata Wahyu.

Wahyu mengatakan saat ini pihaknya tengah mengurus legalitas Makam Mbah Priok untuk bisa diperlakukan sebagai cagar budaya. Jika aset yang tadinya dikuasai oleh Abdulloh Bin Abdurrahman Alaydrus itu rampung diubah menjadi aset milik yayasan, pembangunan akan dimulai.

"Nanti untuk pembangunan, dananya bisa dari mana saja, Pelindo atau sumbangan keluarga Pak Ahok sendiri," kata Wahyu.

Kompas TV Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali mengunjungi makam Mbah Priok di Koja, Jakara Utara. Kali ini Ahok datang untuk meresmikan makam Mbah Priok sebagai cagar budaya di Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com