Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakar Karangan Bunga Ahok-Djarot, Buruh Mengaku Sudah Minta Maaf

Kompas.com - 03/05/2017, 07:32 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI) DKI Jakarta, Idrus, menilai persoalan pembakaran karangan bunga sudah selesai. Sebab, dia sudah meminta maaf kepada aparat pada hari itu juga.

"Saya minta maaf, saya bilang begitu ke Pak Jupan (Kasatpol PP) dan Kapolres. Saya turun ke bawah, saya minta maaf. Makanya dibersihin sama dia," ujar Idrus kepada Kompas.com, Selasa (2/5/2017).

Idrus mengatakan aksi bakar karangan bunga milik Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat itu merupakan aksi spontan. Dia mengaku meminta buruh untuk menghentikan aksi tersebut saat dia berorasi di mobil komando.

"Saya bilang mobil mundur. Ada tumpukan karangan bunga lagi tuh, jangan dibakar. Kalau saya enggak teriak, itu ada pembakaran gelombang kedua. Saya bilang jangan dibakar itu," ujar Idrus.

Baca: Buruh Bantah Pembakaran Karangan Bunga Ditunggangi Kepentingan Politik

Idrus mengaku turun dari mobil komando dan meminta maaf setelah pembakaran selesai. Saat itu, Satpol PP memang langsung menyingkirkan karangan bunga yang sebelumnya akan dibakar lagi oleh buruh.

Pemadam kebakaran juga menyiram sisa-sisa pembakaran karangan bunga tersebut. Menurut Idrus, aksi itu merupakan puncak dari kekesalan para buruh yang merasa tidak pernah didengar oleh Ahok.

Mereka ingin UMP di DKI Jakarta tidak kalah dengan kota penyangga seperti Bekasi dan Karawang.

"Yang jadi garis merahnya, ini Ahok berbicara tidak sesuai dengan apa yang dilakukan. Kalau Anda lihat dia bicara di TV bahwa rakyat Jakarta sejahtera, enggak punya biaya kita tanggung sampai kuliah. Tapi ini buruh gajinya kok enggak dinaikan," ujar Idrus.

Baca: Ini Penjelasan Kelompok Buruh yang Bakar Karangan Bunga Ahok-Djarot

Kompas TV Buruh Bakar Karangan Bunga Untuk Ahok-Djarot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com