Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Djarot dan Pejabat DKI Bersama-sama Jenguk Ahok...

Kompas.com - 17/05/2017, 07:17 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur non-aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok),  dijenguk Pelaksana Tugas Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat dan para pejabat DKI yang menjadi anak buahnya di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Selasa (16/5/2017).

Djarot berangkat ke Mako Brimob, tempat Ahok ditahan, langsung dari lokasi kegiatan pertamanya di Ancol.

Djarot tiba di Mako Brimob sekitar pukul 10.30 WIB dan keluar pada pukul 11.53 WIB. Djarot keluar tanpa menyampaikan sepatah kata pun kepada awak media.

Setelah itu, dia tidak lagi kembali ke Balai Kota DKI Jakarta. Namun, Djarot sempat menyampaikan pandangannya tentang kasus Ahok ketika menghadiri acara pembekalam tim "Ketuk Pintu Layani dengan Hati" di Ancol.

Djarot menilai, Ahok diperlakukan tidak adil usai mendapat vonis hakim dalam kasus penodaan agama.

(Baca juga: Djarot Satu Jam Lebih Jenguk Ahok di Mako Brimob)

Menurut Djarot, banyak orang hanya melihat kekurangan Ahok tanpa mengingat hasil kerja yang sudah dia lakukan di Jakarta.

"Saya tidak bisa terima dia (Ahok) diperlakukan seperti seorang kriminal, begitu di-dor (divonis bersalah), langsung masuk tahanan. Ini sangat tidak manusiawi, seakan-akan yang dia lakukan selama ini tidak ada harganya," ujar Djarot.

Bagi Djarot, Ahok telah melakukan banyak hal untuk menyelesaikan beragam masalah di DKI Jakarta. Hidup Ahok, kata Djarot, dicurahkan untuk melayani warga.

"Terus terang saja secara pribadi saya geram, Pak Ahok itu sudah banyak melakukan tindakan-tindakan yang positif. Saya tahu betul kerjanya luar biasa. Pulang kantor jam 21.00, jam 22.00, itupun masih membawa berkas," ucap Djarot.

Ia mengaku menjenguk Ahok untuk menyampaikan salam dari semua orang kepada rekan kerjanya itu.

"Saya membawa salamnya teman-teman semua kepada Pak Ahok. Semoga Pak Ahok diberikan kesabaran, kesehatan, dan kekuatan," ujar Djarot.

Sementara itu, para pejabat DKI datang berombongan dengan menggunakan bus ke Mako Brimob.

Mereka yang datang adalah Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah dan jajaran wali kota, seperti Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede, Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi, Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi, Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana, Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Haryadi, dan Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo.

Usai menjenguk, Saefullah sempat menceritakan apa yang disampaikan Ahok selama di Mako Brimob. Menurut dia, Ahok menyampaikan pesan-pesannya soal program perumahan rakyat kecil.

"Pesannya itu rumah untuk perumahan orang-orang yang miskin, terutama program rumah di Cilincing diteruskan. Kan kemarin ada bedah rumah itu diteruskan dengan dana CSR," ujar Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (16/5/2017).

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com