Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Bulan Puasa, Makam Mbah Priok Ramai Didatangi Peziarah

Kompas.com - 18/05/2017, 22:09 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang bulan Ramadhan, sejumlah tempat wisata religi ramai dikunjungi para peziarah. Salah satu kawasan yang menjadi tujuan wisata ialah Makam Mbah Priok di Jakarta Utara.

Lokasi wisata religi yang berada di kawasan Tanjung Priok itu cukup ramai didatangi para peziarah lokal maupun luar negeri. Mereka sengaja datang untuk beriziarah ke Makam Mbah Priok. Keramahan para santri serta sejumlah fasilitas gratis tampaknya juga menjadi faktor pendukung ramainya peziarah.

Di tempat itu, pengunjung bisa parkir gratis. Bahkan bisa tidur, minum dan mandi secara cuma-cuma.

Ida misalnya, peziarah asal Cianjur, Jawa Barat, yang datang bersama sejumlah anggota keluarganya. Ida mengatakan, hampir setiap tahun sebelum bulan puasa, ia dan keluarga mengunjungi Makam Mbah Priok. Ida menilai, sejumlah fasilitas yang ada di kawasan Makam Mbah Priok cukup memuaskan dan terbilang sangat aman.

"Hampir setiap tahun kami kemari ziarah ke makam. Tempatnya bagus, aman juga," ujar Ida, Kamis (18/5/2017).

Ketua Yayasan Makam Mbah Priok, Wahyu menjelaskan, sebelum memasuki bulan puasa, Makam Mbah Priok ramai didatangi masyarakat yang ingin berziarah. Senin hingga Jumat, rata-rata ada 10 bus yang datang. Namun, Sabtu dan Minggu, jumlah pengunjung yang datang jauh lebih banyak.

"Banyak bus keluar masuk, ramainya Sabtu atau Minggu. Yang datang dari Jerman bahkan Argentina," ujar Wahyu.

Peziarah yang datang diharuskan berpakain sopan. Kaum perempuan harus menutup aurat, sedangkan para pria tidak diperkenankan menggunakan celana pendek.

Penjaga Makam menyediakan sarung bagi peziarah. 

Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama telah menetapkan Makam Mbah Priok sebagai obyek cagar budaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com