JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berkomentar tentang aksi bela ulama yang rencananya akan digelar siang ini. Menurut Djarot, seharusnya aksi tidak perlu dilakukan hingga turun ke jalanan.
"Kalau aksi damai, enggak usah turun ke jalan. Lebih baik berdoa di masjid, mushala masing-masing. Berdoa supaya Indonesia damai," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (9/6/2017).
Apalagi, kata Djarot, saat ini masih bulan Ramadhan. Djarot mengatakan sebaiknya warga berdoa di masjid masing-masing untuk kedamaian Indonesia. Aksi dengan turun ke jalan akan membuat arus lalu lintas terganggu. Pengguna jalan pun tidak bisa beraktivitas seperti biasa.
"Padahal kita harus saling harga menghargai, hormat menghormati, menjaga lisan kita, mengontrol hawa nafsu kita selama bulan puasa," ujar Djarot.
Pengurus Masjid Istiqlal sebenarnya tidak memberikan izin, Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan juga melarang aksi bela ulama.
Namun, Ketua Presidium Alumni 212 Ansufri Idrus Sambo mengatakan bahwa aksi bela ulama akan tetap digelar mulai Jumat (9/6/2017) siang.
"Insya Allah aksi tetap dilaksanakan," kata Ansufri, ketika dikonfirmasi, Jumat pagi.
Baca: Koordinator Berharap Aksi Bela Ulama Diikuti 500 Ribu Orang
Ansufri menjelaskan bahwa aksi bela ulama akan dimulai pukul 13.00 hingga shalat tarawih. Dia mengatakan shalat tarawih akan diisi oleh ribuan massa hingga ke luar jalan.
Adapun ceramah atau orasi yang dilarang di Masjid Istiqlal, akan tetap dilakukan dari luar masjid dengan mengerahkan enam mobil komando di sekitar Istiqlal.
"Tiada yang dapat mencegah umat Islam kembali mengukir sejarah berkumpul dalam rangka ibadah, silaturahim, dan bela ulama," ujar Ansufri.