Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Curanmor Mengaku Pakai Jimat Saat Beraksi

Kompas.com - 12/06/2017, 16:53 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Nur Hakim (28), salah satu pelaku pencurian kendaraan bermotor di Bojong Gede, Bogor mengaku menggunakan jimat saat beraksi.

Ia menyebut jimat yang dikenakannya adalah jimat penambah rezeki. Jimat yang dipakainya adalah kertas berukuran kecil bertuliskan tulisan Arab yang diikat dalam kain putih.

"Jimat itu untuk penambah rezeki, bukan untuk kebal. Pakainya baru seminggu," kata Hakim saat ditemui di Mapolresta Depok pada Senin (12/6/2017)

Hakim diringkus saat ia dan seorang temannya, Guntur (22), kedapatan sedang mencuri sepeda motor milik seorang warga di Jalan Dadap IV, Desa Raga Jaya, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor pada Jumat (12/6/2017).

Baca: Dua Pelaku Curanmor Ditangkap di Bojonggede, Satu Orang Ditembak

Hakim diketahui baru dua bulan keluar dari penjara. Ia pernah dipenjara beberapa tahun untuk kasus pencurian kendaraan bermotor.

Saat akan ditangkap, baik Hakim dan Guntur sempat berupaya melarikan diri. Kondisi itu memaksa petugas kepolisian melepaskan tembakan peringatan namun tak dipatuhi oleh keduanya.

Polisi akhirnya melepaskan tembakan yang sampai mengenai ke kaki Hakim. Kanit Reskrim Polsek Bojong Gede Inspektur Satu Ahmad Sudrajat adalah salah satu polisi yang terlibat saat menangkap hakim.

Ia pula yang melepaskan tembakan yang mengenai kaki Hakim. Ahmad mengaku tembakannya sempat meleset. Padahal saat itu ia dan Hakim hanya berjarak sekitar tiga meter.

Baca: Ungkap Sindikat Curanmor, Dua Prajurit TNI Dapat Penghargaan

"Dia ditembak dua kali, yang pertama meleset. Yang kedua setelah baca doa baru pelurunya masuk," ucap Ahmad.

Saat ditemui pada Senin siang, Hakim terlihat berjalan dengan terpincang-pincang. Lutut pada kaki kanannya terlihat diperban.

Dari Nur Hakim dan Guntur, polisi menyita sebuah sepeda motor Honda Beat, sebilah golok, dan 12 anak kuncil T.

Baik Nur maupun Guntur mengaku sudah tiga kali beraksi dalam dua bulan terakhir. Seluruhnya berada di kawasan Depok dan sekitarnya.

Kompas TV Polsek Tanjung Priok Ciduk Pelaku Curanmor Bersenjata
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com