JAKARTA, KOMPAS.com - DPRD DKI Jakarta menggelar rapat paripurna di gedung DPRD DKI pada Rabu (12/7/2017).
Rapat paripurna tersebut digelar dalam rangka penyampaian pidato Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat perihal Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2016.
Dalam pidatonya, Djarot membeberkan sejumlah program unggulan yang telah dikerjakan menggunakan dana belanja daerah di APBD DKI 2016. Adapun realisasi belanja tidak langsung Rp 23,76 triliun dan realisasi belanja langsung Rp 23,36 triliun.
"Belanja tersebut digunakan untuk pelaksanaan program unggulan," ujar Djarot dalam rapat rapipurna DPRD.
Program unggulan pertama yang dikerjakan Pemprov DKI Jakarta yakni pengembangan sistem transportasi, antara lain pengoperasian Terminal Pulo Gebang, pembebasan tanah untuk koridor MRT sepanjang Jalan Lebak Bulus-Bundaran Senayan, peningkatan pedestrian, peningkatan jalan-jalan strategis, dan penyelesaian pembangunan jalan layang koridor 13 transjakarta rute Kapten Tendean - Ciledug.
Baca: Djarot Akan Bicarakan soal Sister City dengan Pemerintah Moskwa
Program unggulan lainnya yang telah dilaksanakan yakni antisipasi banjir, rob, dan genangan melalui pembangunan prasarana dan sarana pengendali banjir.
"Antara lain penyelesaian pembebasan tanah waduk, penyelesaian pembangunan tanggul pantai, pembangunan rumah pompa, dan normalisasi sungai, serta melaksanakan program Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP), dan Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI)," kata dia.
Menurut Djarot, Pemprov DKI Jakarta juga telah meningkatkan kualitas perumahan dan permukiman kota. Cara yang dilakukan yakni dengan membangun rumah susun sederhana sewa (rusunawa).
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dengan melakukan pengadaan alat berat kebersihan, pemeliharaan dan perawatan sarana kebersihan, serta pembinaan dan sosialisasi gerakan hidup bersih.
Program unggulan lainnya yakni peningkatan kualitas dan kuantitas ruang terbuka hijau (RTH).
"Peningkatan kualitas dan kuantitas RTH melalui pembebasan lahan untuk RTH sebanyak 57 lokasi dan sosialisasi mengenai pengetahuan di bidang pertamanan," ucap Djarot.
Baca: Bertemu Jokowi, Djarot Pastikan MRT dan LRT Dituntaskan
Pada 2016, Pemprov DKI Jakarta juga berupaya mengurangi ketimpangan ekonomi dan perluasan kesempatan kerja melalui pengadaan sarana dan prasarana pedagang kaki lima (PKL), rehabilitasi lokasi binaan, dan penyediaan informasi pasar kerja offline dan online berupa job fair.
Di bidang budaya mulikultur, Pemprov DKI Jakarta mengembangkan sarana dan prasarana kebudayaan Betawi, peremajaan museum dan pembuatan tanggul di pulau-pulau konservasi, hingga penyelenggaraan acara promosi kebudayaan Betawi.
Selanjutnya, Pemprov DKI Jakarta juga meningkatkan pelayanan publik melalui integrasi sistem informasi pajak online, pengembangan layanan hotline dan website, prosedur dan persyaratan perizinan, program one day service (ODS) dan drive thru untuk penyelesaian perizinan.
Hal lainnya yang dilakukan pada tahun anggaran 2016 yakni meningkatkan kualitas pendidikan.
"Peningkatan kualitas pendidikan melalui penyediaan biaya operasi pendidikan (BOP), pemberian Kartu Jakarta Pintar (KJP), rehabilitasi gedung sekolah, dan pembinaan kompetensi guru," kata Djarot.
Terakhir, Djarot menyebut Pemprov DKI Jakarta juga meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui pembiayaan premi peserta penerima bantuan iuran (PBI), penyelenggaraan pelayanan kesehatan pada rumah sakit umum kecamatan, dan penyelesaian rehabilitasi bangunan puskesmas.