Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Portal S, Cara Cegah Sepeda Motor Melintas di Trotoar

Kompas.com - 18/07/2017, 09:49 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa hari terakhir viral di media sosial video yang menunjukkan dua orang pengendara sepeda motor mengamuk saat Koalisi Pejalan Kaki menggelar aksi di trotoar kawasan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat.

Dalam video tersebut terlihat dua pengendara sepeda motor itu dengan emosi membanting helm dan berteriak kepada para peserta aksi. Dua orang itu juga melontarkan kata-kata kasar dan makian.

Lihat: Cerita Koalisi Pejalan Kaki, Dicibir hingga Tiduran di Trotoar

Perilaku pengendara sepeda motor yang melintas di trotoar sudah merupakan hal lumrah di Jakarta. Kesadaran tertib berlalu lintas yang rendah dan kurangnya rasa menghargai hak pejalanan kaki menyebabkan mereka melakukan hal itu.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebenarnya sudah merencanakan pembangunan trotoar yang dapat mencegah agar pengendara sepeda motor masuk ke trotoar, yakni dengan pemasangan sebuah fasilitas yang diistilahkan "Portal S". Portal S semacam fasilitas pada trotoar yang bentuknya seperti huruf 'S'.

Baca juga: Bisakah Semua Trotoar Dipasangi Portal S Agar Tak Dilintasi Pemotor?

Fasilitas yang terbuat dari bahan steinless itu biasanya ditempatkan di ujung-ujung bagian trotoar. Bentuk portal yang menyerupai hurif S dimaksudkan agar fasilitas itu bisa menghalangi sepeda motor lewat tetapi tetap bisa mengakomodir para penyandang disabilitas, khususnya pengguna kursi roda.

Saat ini, trotoar yang diketahui sudah dilengkapi dengan fasilitas itu adalah trotoar di Jalan Salemba, Jakarta Pusat. Trotoar di Jalan Salemba merupakan trotoar percontohan di Jakarta dan diklaim ramah penyandang disabilitas. Selain permukaannya lebih tinggi dari permukaan jalan raya, trotoar di Jalan Salemba juga dilengkapi portal S di beberapa titik.

Trotoar Jalan Salemba diresmikan pada 28 Mei 2016. Saat diresmikan Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama, ada sejumlah penyandang disabilitas pengguna kursi roda yang ikut hadir di lokasi. Mereka berkesempatan menjajal lewat di portal S.

Saat peresmian itu, Ahok berharap, perusahaan yang bergerak di bidang industri logam dapat membuat desain portal S untuk kepentingan disabilitas. Tujuannya agar Pemprov DKI dapat menganggarkan fasilitas tersebut dan segera menanam portal itu di trotoar-trotoar lokasi lainnya.

"Kami berharap masukan dari Bapak-Ibu. Saya harap industri steinless juga sudah mulai membuat portal S ini. Nanti kita masukan dalam E katalog," kata dia.

Sampai sejauh ini, trotoar di Jakarta yang sudah dilengkapi portal S adalah trotoar di Jalan Srikaya, Gondangdia, Jakarta Pusat, serta trotoar akses menuju Stasiun Tanah Abang. Trotoar di kedua lokasi tersebut adalah trotoar yang renovasinya dilakukan pasca-peresmian trotoar di Jalan Salemba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com