Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Sandiaga terhadap Kapolda Metro Jaya Pengganti Iriawan

Kompas.com - 21/07/2017, 17:54 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno berharap, Irjen Idham Azis yang akan menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya dapat berkolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta ke depannya dalam menjaga keamana Ibu Kota.

Idham ditunjuk sebagai Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen M Iriawan. 

"Pak Idham yang baru mendapat jabatan semoga amanah dan kami siap kerja sama. Track record beliau tidak perlu dipertanyakan lagi. Beliau sangat berprestasi dan mudah-mudahan ada kolaborasi yang baik antara Pemprov dan polisi," ujar Sandiaga di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, Jumat (21/7/2017).

(Baca juga: Sandi Puji Kapolda Iriawan atas Kinerjanya dalam Jaga Keamanan Pilkada)

Sandiaga menilai, Idham merupakan sosok tepat untuk menggantikan Irjen M Iriawan. Adapun Iriawan segera mendapat jabatan baru sebagai Asisten Operasional Kapolri menggantikan Irjen Unggung Cahyono.

Menurut Sandiaga, dipilihnya Idham karena melihat sejumlah prestasi yang ditorehkan selama mengabdi di institusi kepolisian, khususnya dalam pengungkapan sejumlah kasus terorisme.

Idham yang lahir di lahir di Kendari, Sulawesi Tenggara pada 1963 itu merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1988.

Ia memiliki pengalaman cukup lama di Densus 88 Antiteror dengan prestasi melumpuhkan teroris bom Bali, Dr Azahari dan komplotannya di Batu, Jawa Timur, pada 9 November 2005.

Jabatan terakhirnya di detasemen ini sebagai Wakadensus pada 2010. Kemampuannya di bidang antiterorisme membuat Idham ditempatkan sebagai Kapolda Sulawesi Tengah pada 2014, yang rawan dengan kelompok sipil bersenjata.

(Baca juga: Jadi Kapolda Metro, Idham Azis Diharap Bisa Ungkap Kasus Novel)

Adapun penugasan di Polda Metro Jaya kali ini bukan hal baru bagi Idham. Pada 2009, ia menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum.

Ia menempati berbagai posisi di Polda Metro Jaya mulai dari Kanit VC Sat Serse Umum Dit Serse Polda Metro Jaya pada 1999 dan Kasat I Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya pada 2002. Ia juga pernah menjabat Kapolres Metro Jakarta Barat pada 2008.

Kompas TV Rotasi jabatan, Kapolri akan Ganti Kapolda Metro Jaya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com