Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Motor Tidak Boleh Lewat JLNT Casablanca?

Kompas.com - 24/07/2017, 10:39 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko kembali mengingatkan bahwa pengendara sepeda motor dilarang melintasi jalan layang non tol (JLNT) Casablanca.

Sigit mengatakan alasan utamanya adalah masalah keamanan bagi pengendara sepeda motor.

"Kendaraan roda dua itu kecenderungannya berhenti di atas kemudian mereka mengambil gambar. Itu yang kita khawatirkan," ujar Sigit kepada Kompas.com, Senin (24/7/2017).

Sigit mengatakan menghentikan kendaraan di atas jalan layang merupakan hal yang berbahaya. Hal semacam itu, kata Sigit, tidak mungkin dilakukan oleh pengendara mobil.

Selain itu, angin yang berhembus di atas jalan layang juga terlalu kencang untuk pengendara motor.

Sejumlah sepeda motor nekat menerobos ke jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang, Jakarta, Senin (24/7/2017). Dinas Perhubungan DKI Jakarta bekerja sama dengan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri telah melakukan razia untuk menertibkan pengendara sepeda motor yang melintas di JLNT tersebut.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Sejumlah sepeda motor nekat menerobos ke jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang, Jakarta, Senin (24/7/2017). Dinas Perhubungan DKI Jakarta bekerja sama dengan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri telah melakukan razia untuk menertibkan pengendara sepeda motor yang melintas di JLNT tersebut.
"Jadi bukan memberi perlakuan lebih kepada pengendara mobil, justru kita khawatir teman-teman yang menggunakan roda dua bukannya melintas malah ambil foto," ujar Sigit.

Baca: Dishub DKI Akan Periksa Rambu Larangan Roda Dua di Flyover Casablanca

Sigit mengakui banyak motor yang menerobos masuk ke jalan layang Casablanca. Tidak hanya itu, terkadang mereka juga berkendara dengan melawan arus jika ada polisi di ujung jalan layang.

"Ini yang terkadang jadi miris, begitu ada polisi mereka langsung putar belakang tanpa mempertimbangkan risiko kecelakaan," ujar Sigit.

Sejumlah sepeda motor nekat menerobos ke jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang, Jakarta, Senin (24/7/2017). Dinas Perhubungan DKI Jakarta bekerja sama dengan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri telah melakukan razia untuk menertibkan pengendara sepeda motor yang melintas di JLNT tersebut.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Sejumlah sepeda motor nekat menerobos ke jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang, Jakarta, Senin (24/7/2017). Dinas Perhubungan DKI Jakarta bekerja sama dengan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri telah melakukan razia untuk menertibkan pengendara sepeda motor yang melintas di JLNT tersebut.
Meski banyak yang menerobos, Sigit mengatakan kebijakan itu tidak akan diubah. Sebab, jalan layang merupakan salah satu solusi mengatasi kemacetan yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta. Sementara solusi lainnya adalah peningkatan transportasi umum dan juga pembatasan lalu lintas.

"Pembangunan jalan layang non tol ini kan salah satu bagian dari strategi itu yaitu peningkatan kapasitas jaringan jalan," ujar Sigit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com