Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergub Penataan Kawasan Sunda Kelapa Ditargetkan Selesai Sebelum Masa Jabatan Djarot Berakhir

Kompas.com - 26/07/2017, 08:43 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Unit Pengelola Museum Kebaharian Husnison Nizar mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta agar peraturan gubernur (pergub) yang membahas mengenai penataan kawasan Sunda Kelapa selesai sebelum masa jabatannya berakhir pada Oktober 2017.

Saat dihubungi Kompas.com, Selasa (25/7/2017), Soni, panggilan Husnison menjelaskan, keinginan Djarot untuk menyelesaikan pergub tersebut agar pembentukan dasar hukum serta penataan kawasan Sunda Kelapa, khususnya Pasar Ikan bisa segera direalisasikan.

Adapun kawasan tersebut sebelumnya merupakan permukiman padat penduduk. Pada April 2016, Pemprov DKI melakukan penertiban. Namun, usai penertiban kawasan tersebut masih dibiarkan terbengkalai.

"Pak Djarot berharap periode dia pergub sudah selesai. Jadi dia yang membuat dan mengeluarkan pergub. Harapan Pak Djarot seperti itu. Nah minimal sudah ada pergub yang menaungi area itu," ujar Soni.

Baca: Pemprov DKI Susun Pergub Penataan Kawasan Pasar Ikan

Terkait apakah nantinya pemerintahan baru yang dipimpin gubernur-wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno akan melanjutkan rencana itu, Soni menyerahkan sepenuhnya kepada Anies-Sandiaga.

"Untuk apa ke depan apakah berlanjut dengan gubernur yang baru itu, akan kami sikapi lagi kebijakan gubernur yang baru. Keluar dulu pergub, apakah Anies-Sandi yang mengesekusi pergub itu atau seperti apa. Tapi Pak Djarot ingin bisa mengeluarkan pergub itu," ujar Soni.

Revitalisasi kawasan Sunda Kelapa merupakan keinginan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama. Ahok berkeinginan menjadikan kawasan itu sebagai salah satu destinasi wisata di Jakarta.

Baca: Wali Kota Jakut: Belum Ada Perintah Secara Spesifik untuk Tertibkan Pasar Ikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com