JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, setiap wali kota dan bupati di Jakarta kini memiliki "rumah dinas" di Perkampungan Budaya Betawi (PBB) Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Rumah dinas yang dimaksud Djarot bukanlah tempat tinggal para wali kota dan bupati, melainkan rumah-rumah di Setu Babakan yang diibaratkan sebagai rumah wali kota dan bupati.
Penyebutan rumah dinas, kata Djarot, dimaksudkan agar setiap jajaran pemerintah di tingkat kota/kabupaten di DKI Jakarta ikut merawat rumah-rumah budaya tersebut dan mengembangkan Setu Babakan.
"Lebih baik kan masing-masing wali kota punya rumah dinas di sini, dalam tanda kutip ya, sehingga dia punya kewajiban merawat rumah dinas tersebut," ujar Djarot, di Setu Babakan, Jumat (28/7/2017).
(baca: Djarot: Lebaran Betawi di Setu Babakan Jauh Lebih Baik)
Djarot menegaskan, jajaran wali kota dan bupati memiliki tanggung jawab terhadap rumah-rumah tersebut.
"Kalau terjadi apa-apa, wali kotanya yang tanggung jawab," kata dia.
Cara lain untuk mengembangkan Setu Babakan adalah dengan menggelar Lebaran Betawi secara rutin mulai 2017 agar lokasi tersebut lebih dikenal di Indonesia hingga mancanegara.
"Dengan terus-menerus (digelar di Setu Babakan), maka perawatan pengembangan kawasan Setu Babakan akan berlanjut," ucap Djarot.
Lebaran Betawi 2017 dimulai malam ini tahlilan, dzikir, doa, dan pertunjukkan sastra khas Betawi). Lebaran Betawi akan digelar hingga Minggu (30/7/2017).
(baca: Sekda DKI: Kondisi Fisik Setu Babakan Memprihatinkan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.