Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Warnai Rencana Rehab Gedung Sekolah di Pinangsia

Kompas.com - 04/08/2017, 14:23 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gedung SMP Negeri 22 dan SD Negeri 06 di Jalan Jembatan Batu, Nomor 74, Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat tampak unik dengan model arsitekturnya. Bangunan sekolah yang terletak tak jauh dari Stasiun Jakarta Kota itu juga tampak lapuk termakan usia.

Beberapa bulan lalu bangunan sekolah itu masih digunakan untuk proses belajar-mengajar.

Selain model arsitektur yang berbeda, bangunan sekolah itu punya keunikan lain. Sebagian bagunan sekolah tersebut sudah puluhan tahun dijadikan warga sebagai sebagai hunian.

"Sejak tahun 1958 warga memang sudah di situ. Tetapi yang boleh tinggal hanya orang-tertentu seperti pensiunan guru, pegawai tata usaha, atau penjaga sekolah setempat," kata Ketua RT 02 RW 05, Barsel Silalahi, kepada Kompas.com, Jumat (4/8/2017).

Menurut dia, sebelumnya ada enam sekolah di dalam kawasan seluas 3.853 meter persegi itu.

"Dulu selain ada SMPN 22 dan SD 06, ada juga SDN 07, SMPN 33, SMPN 55, dan SMAN 18," kata Barsel.

Karena ada program renovasi, kegiatan belajar-mengajar siswa SMPN 22 saat ini dipindahkan ke SMP 54, Glodok, Tamansari Jakarta Barat. Sementara siswa SD 04 dipindahkan ke SD 11, Mangga Besar, Jakarta Barat.

Konflik 

Kepala Sekolah SMPN 22, Bahrudin mengatakan, keberadaan warga di kawasan sekolah telah menganggu proses belajar-mengajar.

"Bayangkan saja mereka sering memarkir motor di depan ruangan kelas, kemudian menjemur pakaian sembarangan, merokok di lingkungan sekolah, lalu ada yang menyewakan ruko, ada kegiatan angkut gas dan galon," kata Bahrudin.

Ia mengatakan, sudah seharusnya warga angkat kaki dari kawasan tersebut karena program renovasi sekolah sudah masuk dalam APBD 2017.

"Harusnya tahun ini sudah selesai dibangun dan pada 20 Desember 2017 ini sebenarnya harus jadi dan murid sudah bisa bersekolah lagi di tempat ini," kata dia.

Meski demikian, 16 kepala keluarga (KK) yang tinggal di kawasan tersebut enggan meninggalkan gedung sekolah itu yang telah mereka tempati selama berpuluh-puluh tahun.

"Kami enggak mau rusunawa (rumah susun sederhana sewa) atau rusunami (rumah susun sederhana milik). Kalau mau pindahkan ya berikan rumah gratis," kata seorang warga bernama Klementina Sinura, Kamis kemarin.

Mediasi

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com