Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taufik Minta Pemerintah Pusat Ikut Menanggung Beban Anggaran PT MRT

Kompas.com - 04/08/2017, 17:10 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan anggota Dewan akan lebih kritis dalam pembahasan anggaran. Salah satu hal yang akan terus dikejar oleh DPRD DKI adalah terkait alasan pengajuan pinjaman Rp 2,5 triliun oleh PT MRT.

"PT MRT dari sekarang belum menjawab, kenapa Rp 2,5 triliun dibebankan kepada DKI semua? Harusnya berdua dong sama pemerintah pusat," ujar Taufik, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jumat (4/8/2017).

(baca: Pembiayaan MRT Fase II Masih Tunggu Persetujuan DPRD DKI)

Menurit Taufik, PT MRT belum bisa menjawab pertanyaannya itu. Taufik mengatakan dana pinjanman Rp 2,5 triliun itu di antaranya akan digunakan untuk perubahan desain kereta.

Dia mempertanyakan biaya perubahan desain yang begitu besar. Taufik mengatakan pinjaman sebesar Rp 2,5 triliun dari Japan Internasional Cooperation Agency (JICA) perlu dikritisi karena Pemprov DKI yang akan membayar utang tersebut hingga lunas.

Taufik pun mengingatkan subsidi tiket yang harus dikeluarkan Pemprov DKI saat mass rapid transit (MRT) dan light rail transit (LRT) sudah beroperasi.

Selama ini Pemprov DKI Jakarta memberikan public service obligation (PSO) kepada PT Transjakarta untuk menyubsidi harga tiket penumpang, dan akan melakukannya juga untuk penumpang MRT dan LRT. Beban APBD akan bertambah jika Pemprov DKI harus menyubsidi tiket dan melunasi pinjaman ke JICA.

"Ini berkaitan dengan MRT, LRT, dan Transjakarta. Tahun 2019 kalau MRT, LRT sudah beres semua, Pemprov DKI subsidinya besar lho. Makanya harus kita hitung, kita harus kritis," ujar Taufik.

Menurut Taufik, beban pinjaman Rp 2,5 triliun itu dibagi dua dengan pemerintah pusat dan Pemprov DKI hanya menanggung 51 persen dari total pinjaman tersebut.

"Ini kan enggak, malah tanggung 100 persen," ujar Taufik.

(baca: Tentukan Subsidi MRT, DPRD DKI Berencana ke Hongkong)

PT MRT Jakarta sebelumnya meminta persetujuan DPRD DKI Jakarta terkait penambahan dana Rp 2,56 triliun untuk tambahan fase I Lebak Bulus-Bundaran HI dan Rp 22,5 triliun untuk fase II Bundaran HI-Kampung Bandan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com