Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Otopsi MA untuk Landasan Penyelidikan Lebih Lanjut

Kompas.com - 09/08/2017, 14:15 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Unit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polres Metro Bekasi Kota, AKP Arif Budiyanto mengatakan, otopsi jenazah MA dilakukan untuk landasan penyidikan.

"Otopsi atas dugaan kasus pengeroyokan yang terjadi terhadap saudara kita MA. Otopsi alhamdulillah berjalan dengan lancar. Otopsi itu (untuk) mencari penyebab kematian," ujar Arif usai melakukan otopsi di TPU Kedondong, Kampung Harapan Baru, Kabupaten Bekasi.

Arif memaparkan, hasil otopsi belum bisa disampaikan, sebab harus menunggu laporan tertulis dari tim dokter forensik Mabes Polri.

Selain itu, lanjut dia, hasil otopsi tersebut akan menjadi landasan untuk penyidikan lebih lanjut dan memberikan titik terang untuk kasus tersebut.

Baca: Polisi Tangkap Lagi Tiga Pelaku Pembakar MA

"Kita juga akan menunggu hasilnya, karena tim dokter masih bekerja," kata Arif

Arif menjelaskan, proses otopsi MA dilakukan di seluruh tubuhnya. Meski demikian dipastikan tidak ada bagian tubuh MA yang dibawa dari makam.

Arif tak menjelaskan jalannya proses otopsi secara rinci sebab semua prosedur adalah rahasia kedokteran.

Dalam proses otopsi itu hanya delapan orang yang diizinkan terlibat yaitu enam orang dokter dan dua orang penyidik.

Selain kedelapan orang itu tak ada orang lain yang diperbolehkan menyaksikan otopsi termasuk keluarga almarhum MA.

"Kuasa hukum dan keluarga berada di luar (tenda). Keluarga tidak diizinkan karena kerahasiaan dokter," kata Arif.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sebanyak enam orang anggota tim forensik Mabes Polri datang ke pemakaman sekitar pukul 10.40 WIB.

Tak lama kemudian, proses otopsi jenazah MA dimulai hingga berakhir pada pukul 12.00 WIB.

Baca: Pihak Keluarga Bersedia Jenazah MA Diotopsi

MA dimakamkan tepat sepekan lalu, yakni pada Rabu (2/8/2017) sore.

Sehari sebelumnya, MA dikeroyok dan dibakar hidup-hidup di Pasar Muara Bakti, Babelan, Kabupaten Bekasi karena dituduh mencuri amplifier milik Mushala Al Hidayah di Desa Hurip Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com