Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Jakbar Tangguhkan Pembayaran Proyek Berpotensi Korupsi Rp 18 Miliar

Kompas.com - 25/08/2017, 06:01 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat baru saja terhindar dari proyek "asal jadi" dengan nilai potensi korupsi sebesar Rp 18 miliar.

"Kami baru saja terhindar dan berhasil mencegah korupsi di Sudin Tata Air Jakbar sebesar Rp 14 miliar dan Sudin Binamarga sebesar Rp 4 miliar," ujar Kasi Intel Kejaksaan Jakarta Barat sekaligus Ketua TP4D (Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan, dan Pembangunan Daerah), Teguh Ananto, Kamis (25/8/2017).

Ia mengatakan, pencegahan tindak pidana korupsi tersebut berupa dilakukannya penangguhan pembayaran kepada kontraktor proyek jalan beton yang tak mengerjakan proyek sesuai spesifikasi teknis yang disepakati sejak awal.

"Ini proyek di Sudin Binamarga, karena tidak sesuai spesifikasi maka pembayaran senilai Rp 4 miliar tidak kami lakukan," sebutnya.

Baca: Kasudin Tata Air Jakut Sudah Lama Diperiksa hingga Jadi Tersangka Korupsi

Menurutnya, hal yang sama juga dilakukan pada proyek normalisasi yang menjadi tanggung jawab Sudin Tata Air Jakarta Barat. 

"Untuk proyek ini terjadi penangguhan pembayaran sebesar Rp 14 miliar dikarenakan pekerjaan tidak sesuai dengan kontrak sampai batas waktu yang ditentukan," kata dia.

Ia mengatakan, dengan koordinasi yang baik antara Sudin-Sudin di Jakarta Barat denga TP4D, maka permasalahan tindak pidana korupsi seperti yang terjadi pada proyek refungsionalisasi kali Jakbar tahun 2013 yang merugikan negara sebesar Rp 4,8 miliar tak akan terulang lagi.

"Selain itu, kita juga bantu penyerapan anggaran kita meningkat. Dengan penangguhan pembayaran tadi berarti sudah mendorong penyerapan anggaran sebesar 95 persen," tutupnya.

Baca: 4 Saksi Bantah Terima Uang Korupsi Refungsionalisasi Kali Jakbar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com