Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunggu hingga 4 Tahun, 50 KK Akhirnya Dapat Menghuni Rusun di DKI

Kompas.com - 15/09/2017, 16:56 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 50 kepala keluarga (KK) yang merupakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pada hari ini, Jumat (15/9/2017), mengikuti pengundian untuk menempati unit hunian di tiga rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Jakarta. Mereka akhirnya bisa tinggal di rusun setelah mendaftar sejak 2013.

"Alhamdulillah setelah menunggu lama, Ibu, Bapak, Saudara, mendapatkan kesempatan untuk menempati rusunawa. Dari sekitar 12.000 (orang) yang mendaftar, Ibu Bapak termasuk yang cukup sabar," ujar Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dalam acara pengundian unit rusun di Balai Kota DKI Jakarta.

Djarot menuturkan, penghuni rusun itu nantinya akan mendapatkan fasilitas gratis naik transjakarta, bisa mendapatkan harga bahan pangan murah saat ada operasi pasar, hingga anak-anak mereka mendapatkan Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Baca: Dinas Perumahan Akan Hapus Denda Tunggakan Warga Rusun

Dia pun meminta kepada semua warga untuk selalu rutin membayar uang sewa setiap bulannya secara non-tunai melalui Bank DKI.

"Janji lho ya, biasanya ketika sekarang mau (bayar). Begitu 2-3 bulan, udah lupa (untuk bayar). Aku udah ngomong terlebih dahulu lho ini," kata Djarot.

Salah satu warga, Novti Deni (47), mengaku sudah daftar untuk tinggal di rusun sejak 2013. Warga yang tinggal di Klender, Jakarta Timur, itu akan pindah ke Rusun Pinus Elok. Dia pun berjanji akan rajin membayar uang sewa.

"Saya bersedia (membayar sewa), Pak," kata Novti kepada Djarot.

Baca: Dinas Perumahan Akan Klasifikasi Warga yang Tinggal di Rusun

Ketiga rusun yang siap dihuni untuk 50 KK tersebut yakni 20 unit di Rusun Komaruddin dengan harga sewa Rp 341.000 - Rp 508.000 per bulan, 20 unit di Rusun Pulo Gebang dengan sewa Rp 297.000 - 443.000 per bulan, dan 10 unit di Rusun Pinus Elok dengan sewa Rp 341.000 - Rp 508.000 per bulan.

Kompas TV Tunggak Bayar Sewa, 105 Unit di Rusunawa Tambora Disegel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com