Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunjung Membludak, Matahari Pasaraya Blok M Berantakan

Kompas.com - 16/09/2017, 16:57 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Membludaknya pengunjung membuat gerai Matahari Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan, Sabtu (16/9/2017), berantakan.

Kondisi paling parah terlihat di bagian penjualan sepatu. Kotak-kotak sepatu yang tadinya ditumpuk dengan rapi, terlihat berserakan di lantai setelah dibongkar pengunjung untuk menjajal sepatu yang hendak dibeli.

Namun, setelah mencoba dan merasa tidak cocok, para pengunjung tak mengembalikan kotak-kotak sepatu itu ke posisi semula.

Mereka tetap membiarkan kotak-kotak itu berserakan di lantai. Hal ini dilakukan hampir sebagian besar pengunjung yang datang.

Baca: Matahari Pasaraya Blok M Akan Tutup, Para Pemburu Diskon Pun Datang

Kotak-kotak sepatu yang tergeletak di lantai itu kemudian terinjak-injak dan tersenggol pengunjung lain yang melintas.

Akhirnya, kotak-kotak sepatu itupun berserakan dan tersebar ke mana-mana.Terlalu banyaknya dus yang berserakan membuat pegawai Matahari tak mampu lagi merapikannya.

Apalagi, mereka juga disibukkan dengan tugas yang lain yaitu melayani pengunjung yang datang khusus berburu barang-barang dengan harga diskon.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, terhitung akhir September 2017, PT Matahari Department Store Tbk akan menutup dua gerai mereka di Pasaraya Blok M dan Pasaraya Manggarai.

Ditutupnya dua gerai tersebut berdampak dengan digelarnya diskon besar-besaran terhadap barang yang dijual di kedua tempat itu.

Manajemen Matahari memang menawarkan diskon yang relatif besar untuk barang-barang mereka yang dijual di Pasaraya Blok M yang bahkan bisa mencapai 75 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com