Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Wanita Dibunuh di Kamar Kos, Lurah Wijaya Kusuma Akan Gelar Operasi Kependudukan

Kompas.com - 22/09/2017, 22:21 WIB
Sherly Puspita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Tewasnya Murtiyaningsih alias Nana (30) di kamar kos 309 Istana Laguna, Kelurahan Wijaya Kusuma, sempat menghebohkan warga Jakarta Barat. Lurah Wijaya Kusuma, Wikidiyanto menyoroti kasus tersebut dan berencana melakukan operasi bina kependudukan (biduk) untuk mencegah terulangnya kasus serupa.

"Saya dipusingkan dengan hal ini, nanti kami akan lakukan biduk di lokasi itu dan di lokasi lain," ujar Wikidiyanto, Jumat (22/9/2017).

Sebelumnya, sekuriti kos-kosan tempat terjadinya pembunuhan tersebut, Ade Kristianto, mengakui pengawasan terhadap tamu yang berkunjung ke kosan tersebut tidak ketat.

"Ya enggak ngecek KTP kami, kalau mau ada tamu ya kami persilakan masuk saja," ujar Ade.

(baca: Pembunuh Wanita di Tanjung Duren Mengaku Bukan Kekasih Korban)

Karena kasus ini kasus ini, lanjutnya, pihak manajemen akan memperketat pengawasan tamu di lokasi tersebut.

"Kami juga sudah dapat teguran dari Pak Lurah, jadi kami akan cek KTP tamu yang mau berkunjung," kata dia.

Nana tewas di tangan teman prianya sendiri. Saat ditemukan, jenazah Nana penuh luka cakaran di bagian wajah dan bekas luka akibat hantaman benda tumpul.

Pada saat itu tak ada penghuni kos yang menyadari peristiwa pembunuhan tersebut. Pembunuhan terhadap Nana terjadi pada hari Rabu (20/9/2017) dan baru terungkap pada Kamis (21/9/2017) sore.

Kompas TV Publik dikejutkan dengan beredarnya foto seorang ibu yang menggendong anaknya yang telah meninggal dunia di angkutan kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com