Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD DKI Minta Dilibatkan dalam Perumusan Sistem E-Tilang

Kompas.com - 02/10/2017, 19:42 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Syarifuddin meminta Pemprov DKI Jakarta melibatkan DPRD untuk merumuskan sistem e-tilang yang akan diterapkan di Ibu Kota. Mekanisme e-tilang itu harus disepakati bersama oleh eksekutif dan legislatif.

"Kalau bisa sebelum ini diterapkan, kita duduk bareng dulu deh, kita sepakati dulu bagaimana polanya, bagaimana mekanismenya, bagaimana nanti penerapan pelaksanaannya, terus bagaimana nanti sanksinya," ujar Syarifuddin di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Senin (2/9/2017).

Selain itu, Syarifuddin meminta Pemprov DKI Jakarta menyosialisasikan program e-tilang terlebih dahulu sebelum diterapkan. Dengan demikian, masyarakat tidak akan kaget dengan kebijakan tersebut.

"(Duduk bareng) untuk koordinasi dan juga untuk bagaimana supaya masyarakat mengetahui lebih awal," kata dia.

Baca: DKI Jakarta Belum Total Terapkan Pelayanan E-Tilang


DPRD DKI Jakarta, kata Syarifuddin, secara umum menyetujui penerapan sistem e-tilang di Jakarta. Sebab, sistem e-tilang diterapkan untuk menertibkan warga Jakarta dalam berlalu lintas.

Selain itu, e-tilang juga berfungsi pada saat pengendara memperpanjang surat tanda nomor kendaraan (STNK) kendaraannya.

Sebelum STNK diperpanjang, pengendara harus melunasi denda tilangnya terlebih dahulu. Menurut Syarifuddin, e-tilang sudah diterapkan di beberapa negara, seperti Malaysia.

"Jadi orang ingin memperpanjang STNK-nya, dilihat dulu pelanggaran-pelanggaran yang ada, bahkan biasanya lebih mahal denda tilangnya dibandingkan dengan harga kendaraan," ucap Syarifuddin.

Kamera pengawas atau closed circuit television (CCTV) yang kini dipasang di sebagian persimpangan jalanan di Jakarta merupakan CCTV dengan kualitas resolusi tinggi. Teknologi ini membuat CCTV tersebut bisa digunakan untuk memantau pelat nomor kendaraan yang melintas.

Baca: Dengan E-Tilang, Bayar Denda Tilang Tak Sampai 10 Menit

Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan, pemasangan CCTV high resolution merupakan bagian dari persiapan penerapan tilang elektronik (e-tilang). Ia menyebutkan, penerapan e-tilang memerlukan CCTV dengan kemampuan dapat membaca nomor kendaraan dengan jelas.

"Sementara ini kan tilang elektronik on progres. Tapi kamera yang dipasang sudah dapat membaca pelat nomor," kata Sigit, Minggu (1/10/2017).

Menurut dia, pemberlakuan tilang elektronik masih menunggu rampungnya peraturan sebagai landasan hukum penerapan kebijakan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com