Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fasilitas "Runway" Bandara Halim Perlu Direvitalisasi

Kompas.com - 31/10/2017, 14:09 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peristiwa sejumlah lampu mati di landasan pacu atau runway di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Senin (30/10/2017) malam, dinilai sebagai akibat dari penurunan kondisi fasilitas runway di bandara itu.

Executive General Manager Bandara Halim Kolonel Abdul Rasyid menilai, fasilitas runway Bandara Halim memang sudah seharusnya direvitalisasi.

"Kami sudah memprogram untuk merevitalisasi dari beberapa hal yang sudah selayaknya kami ganti," kata Rasyid saat ditemui di Bandara Halim, Selasa.

Dalam peristiwa tadi malam, tidak semua lampu runway Bandara Halim mati. Sebagian besar lampu masih menyala dengan pencahayaan yang normal.

Rasyid menyebutkan, kondisi tersebut tetap memeengaruhi penerbangan secara keseluruhan. Lampu di runway yang tidak menyala sempurna dapat mempengaruhi penglihatan pilot, terutama untuk pesawat yang hendak mendarat.

Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, akhirnya diputuskan runway tidak difungsikan untuk sementara.

Baca juga : Penjelasan soal Lampu Runway Bandara Halim yang Mati hingga Ganggu Penerbangan

Suasana di Bandara Soekarno Hatta, para penumpang Batik Air yang seharusnya berangkat dari Bandara Halim Peranakusuma, dialihkan ke Bandara Soekarno Hatta, Selasa (31/10/2017) pagi. Andy Budiman Suasana di Bandara Soekarno Hatta, para penumpang Batik Air yang seharusnya berangkat dari Bandara Halim Peranakusuma, dialihkan ke Bandara Soekarno Hatta, Selasa (31/10/2017) pagi.
Menurut Rasyid, lampu runway mati mulai sekitar pukul 19.30 WIB dan dapat diperbaiki sekitar pukul 01.30. Runway ditutup selama sekitar enam jam.

Ia menyatakan, pihaknya sudah mengetahui penyebab matinya sebagian lampu itu dan sudah lakukan perbaikan.

Ia menjamin kejadian lampu runway mati tidak akan terjadi lagi dalam waktu dekat.

"Terganggunya keamanan penerbangan tentu menjadi atensi kami untuk melakukan perbaikan di beberapa tempat, terutama di segmen landasan," kata Rasyid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com