Tekanan dan godaan skala nasional ini merupakan tantangan berat pertama yang bakal dihadapi Anies-Sandi. Untuk itu, Anies-Sandi perlu selalu mengingat, mereka adalah pemimpin warga Jakarta. Fokus mereka adalah warga Jakarta, bukan nasional.
Publikasi luas penting, namun manfaat nyata untuk sebagian besar masyarakat Jakarta sebaiknya menjadi pertimbangan utama dalam mengambil kebijakan, ataupun dalam memutuskan langkah yang bakal ditempuh.
Maju
Tantangan selanjutnya bagi Anies-Sandi adalah bagaimana membuat Jakarta lebih maju dibandingkan era kepemimpinan sebelumnya. Panduannya tentu saja janji saat kampanye.
Ada 23 program unggulan yang dijanjikan Anies-Sandi. Dalam 23 program unggulannya, ada beberapa program yang merupakan penebalan-penebalan dari program di pemerintahan sebelumnya.
Itu suatu langkah positif, mengingat adanya kesinambungan dari program kepemimpinan sebelumnya merupakan suatu hal langka di republik ini. Malah, klaim kerja periode sebelumnya yang lebih sering terjadi.
Hanya, tentu saja penebalan program gubernur periode sebelumnya tidaklah cukup. Ada beberapa program dan kebijakan baru yang ditunggu-tunggu oleh warga Jakarta untuk direalisasikan oleh Anies-Sandi.
Pertama, janji untuk membuka 200.000 lapangan kerja baru, membangun dan mengaktifkan 44 pos pengembangan kewirausahaaan warga untuk menghasilkan 200.000 pewirausaha baru selama lima tahun.
Program ini memang sudah dirintis bahkan ketika kampanye. Lalu, berlanjut dalam skala kecil ketika Anies-Sandi resmi terpilih. Tentunya setelah resmi mengemban amanah sebagai pemimpin baru Jakarta dan memiliki dukungan anggaran dari APBD, program ini bisa dijalankan dengan lebih intens dan masif.
Kedua, memberdayakan para pengembang kelas menengah untuk merealisasikan pembangunan kampung susun, kampung deret dan rumah susun, serta mempermudah akses kepemilikan bagi warga tidak mampu.