Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Terima Laporan Jakarta Marathon 2017 Terburuk dalam 5 Tahun Terakhir

Kompas.com - 03/11/2017, 15:31 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku didatangi komunitas pelari yang mengikuti Jakarta Marathon 2017. Kepada Sandi, mereka melapor penyelenggaraan Jakarta Marathon 2017 paling buruk selama lima tahun terakhir.

"Jakarta Marathon komunitasnya datang, memberikan evaluasi yang menyatakan bahwa ini Jakarta Marathon terburuk selama lima tahun terakhir," ujar Sandi di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2017).

Kepada Sandi, komunitas pelari itu melapor peserta dari mancanegara menemukan rute yang tidak steril di nomor lari 42k sehingga hampir terserempet kendaraan. Ada pula peserta Jakarta Marathon yang tertabrak mobil Fortuner hingga videonya viral.

"Ada pelari dari Tokyo terkejar transjakarta. Mereka minta evaluasi secara menyeluruh," kata Sandi.

Sandi mengaku akan memanggil event organizer (EO) Jakarta Marathon 2017, yakni Inspiro, untuk mengevaluasi sejumlah hal.

Baca juga : Catatan dari Jakarta Marathon 2017

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (3/11/2017). KOMPAS.com/JESSI CARINA Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (3/11/2017).

Beberapa di antaranya yakni evaluasi rute, pelibatan komunitas, hingga keselamatan peserta Jakarta Marathon agar penyelenggaraannya lebih baik pada tahun depan.

"Jadi (komunitas) datang itu saya pikir mau terima kasih karena saya ikut, ternyata mereka emosi sekali. Dia pikir penyelenggaranya kami. Jakarta Marathon bukan punya Pemprov, tapi dilakukan beberapa pihak," ucap Sandi.

Dia mengakui pelibatan Pemprov DKI Jakarta masih minim dalam Jakarta Marathon 2017. Dia ingin Pemprov DKI terlibat lebih banyak dalam penyelenggaraan tahun-tahun selanjutnya. Sebab, Jakarta Marathon tidak bisa dipisahkan dari Jakarta.

"Kita butuh seperti Boston dan New York yang melibatkan komunitas, harus lebih baik ke depan. Aspek kebersihan, keselamatan pelari, plester segala macam harus tersedia," kata Sandi.

Baca juga : Catatan Evaluasi Jakarta Marathon 2017 dari Sandiaga

Tak sedikit peserta yang mengeluhkan penyelenggaraan Jakarta Marathon tahun ini. Nurmulia Rekso Purnomo, salah satu peserta yang mengikuti kategori Full Marathon (42,195 Km), mengatakan, banyak jalur yang tidak steril dari kendaraan bermotor.

Salah satunya di Jalan Juanda, kemudian di Jalan Rasuna Said arah ke Jalan Gatot Subroto.

"Arah baliknya lebih parah lagi, pelari sampai harus minggir ke trotoar," kata Rekso kepada Kompas.com.

Tak hanya tidak steril dari kendaraan bermotor, di kawasan Bundaran HI pun banyak warga yang masuk jalur lomba. Saat perlombaan berlangsung, area Car Free Day (DFD) di kawasan Sudirman-Thamrin harusnya juga steril. Akhirnya, peserta berbaur dengan warga hingga pesepeda di jalur Car Free Day.

Peserta beradu kecepatan dalam Mandiri Jakarta Marathon 2017 di Silang Monas, Jakarta, Minggu (29/10). Perhelatan Mandiri Jakarta Marathon 2017 yang diikuti sebanyak 16.000 peserta dimenangi oleh pelari putra asal Maroko Anouar El Ghouz pada kategori master, sedangkan untuk kategori Master Putri dimenangi Peninah Jepkoech asal Kenya. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/pd/17ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI Peserta beradu kecepatan dalam Mandiri Jakarta Marathon 2017 di Silang Monas, Jakarta, Minggu (29/10). Perhelatan Mandiri Jakarta Marathon 2017 yang diikuti sebanyak 16.000 peserta dimenangi oleh pelari putra asal Maroko Anouar El Ghouz pada kategori master, sedangkan untuk kategori Master Putri dimenangi Peninah Jepkoech asal Kenya. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/pd/17

Keluhan lainnya, yaitu soal jadwal start yang lebih cepat dari seharusnya. Rekso juga menyayangkan hal ini, apalagi saat itu masih banyak peserta yang antre untuk menitipkan tas hingga antre toilet.

"Kasihan yang ikut FM (Full Marathon), cuma punya waktu 30 menit untuk antre drop bag, shalat, terus pemanasan. Eh ternyata start dicepetin sekitar 8 menit. Kacau deh," kata Rekso.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com