Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Teguran, Adik Bunuh Kakak Kandungnya di Meruya Utara

Kompas.com - 13/11/2017, 16:06 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nasib nahas dialami seorang pria bernama Randi Syahputra (25). Pasalnya, hanya lantaran persoalan sepele, nyawanya harus melayang begitu saja di tangan RA (24) yang merupakan adik kandungnya sendiri.

"Persoalannya sangat sepele. Jadi awalnya RA mengingatkan agar korban tak tidur di kamar ibunya, karena ibunya baru saja pulang dan capek," ujar Kapolsek Kembangan, Kompol Supriadi ketika dikonfirmasi Kompas.com, Senin (13/11/2017).

Ia melanjutkan, korban yang tak terima dengan teguran sang adik segera mengambil celurit. Tak mau kalah, RA pun mengambil sebilah bambu dan terjadilah pertengkaran hebat.

"Itu peristiwanya Sabtu (11/11/2017) malam. Saat itu RA sempat lari ke luar rumah dan dikejar oleh korban, tak sengaja korban menjatuhkan celuritnya dan segera diambil oleh RA," kata Supriadi.

RA kemudian menghunuskan celurit tersebut ke bagian perut, punggung dan tangan kiri korban hingga tewas di pinggir Jalan Jomas, RT 02/05, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat.

Setelah membunuh kakak kandungnya, RA kemudian melarikan diri dan menjadi buronan polisi selama dua hari.

Hingga akhirnya RA yang kemudian diketahui bernama Rizal Arsyad dibekuk polisi di kawasan Karang Tengah, Tangerang pada Senin ini.

Supriadi mengatakan, polisi berhasil menangkap pelaku dengan bantuan keluarga pelaku.

"Keluarganya kami arahkan untuk menghubungi pelaku dan sudah pro-aktif akhirnya pelaku dapat dijemput di wilayah Karang Tengah," ucap Supriadi.

Kepada polisi, RA mengaku kerap berpindah lokasi untuk menghindari kejaran polisi.

"Akhirnya kami amankan di Karang Tengah pada saat yang bersangkutan di pinggir jalan yang sedang bingung mau kemana," ujar Supriadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com