Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunjung Matahari Department Store Taman Anggrek Membludak

Kompas.com - 22/11/2017, 15:30 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Matahari Department Store Tbk kembali akan menutup gerai ritel miliknya. Kali ini gerai yang ditutup berada di pusat perbelanjaan Taman Anggrek, Jakarta Barat, dan Lombok City Center, Nusa Tenggara Barat (NTB), masing-masing per 3 Desember 2017 dan 31 Desember 2017.

Penutupan itu menyusul beberapa gerai ritel milik Matahari yang telah ditutup pada tahun ini karena tidak mencapai target penjualan perseroan.

Kabar tentang rencana penutupan gerai Matahari di Taman Anggrek itu membuat sejumlah orang, Rabu (22/11/2017), berbondong ke sana untuk memburu barang-barang yang didiskon. Para pengunjung memilih-milih pakaian di dalam keranjang yang diletakan di luar gerai.

Pemandangan orang berburu barang diskon biasa terjadi, apalagi menjelang musim libur sekolah atau menjelang hari raya. Namun, kali ini terasa berbeda karena ketika masuk ke gerai Matahari, tumpukan baju yang tercecer dan tak tersusun rapi membuat orang kesulitan untuk lewat atau sekedar berjalan-jalan melihat-lihat pakaian.

Baca juga : Matahari Dept Store Tutup Gerai Lagi, Kisah Petani Tolak Ekspor Kopi, 5 Berita Populer Ekonomi

Sejumlah pengunjung memilih-milih pakaian, mencobanya tanpa kemudian merapikannya kembali. Beberapa pegawai sibuk merapikan dan mengemas pakaian yang telah diacak-acak pengunjung.

"Ini dari pagi kami kerjaannya ngelipetin baju aja mas, dari jam 10 pagi sampai nanti jam 11 malam," kata Dian, seorang pegawai di tempat itu.

Dian mengatakan tidak bisa berbuat banyak dengan apa yang dilakukan para pengunjung selain terus merapikan baju yang tercecer dan menumpuk di setiap sudut gerai.

"Mudah-mudahan tanggal 27 November cepat datang, biar cepat selesai tugas kita," ucap Dian.

Antrean pengunjung di kasir juga cukup panjang. Anggi, seorang kasir mengatakan, semenjak ada pengumuman gerai Matahari Taman Anggrek akan ditutup, masyarakat justru  semakin banyak berdatangan dan membeli pakaian. Jika hari-hari sebelumnya jam operasional hanya sampai pukul 22.00 WIB, akhir-akhir ini antrean di kasir masih ada hingga pukul 23.00 WIB.

"Jam 10 malam itu harusnya sudah tutup, tapi kemarin saja antrean jam 11 malam masih ada," kata Anggi.

Beberapa pengunjung keluar dari gerai dengan menenteng beberapa plastik belanjaan. Kevin, pegawai swasta yang datang saat jam makan siang, mengatakan telah membeli beberapa kemeja dan celana jeans dengan diskon yang menurutnya cukup besar.

"Lumayan diskonnya gede, ini borong juga," katanya.

Richard Gibson, CEO dan Vice President Director Matahari mengatakan, penutupan dua gerai tersebut disebabkan tidak diperpanjangnya masa sewa yang telah habis.

"Dua gerai yang masa sewanya berakhir Mal Taman Anggrek Jakarta dan Lombok City Center tidak diperpanjang, kami akan memiliki total sejumlah 155 gerai di akhir tahun," ujar Richard melalui pernyataan resmi Selasa (21/11/2017).

Namun, Matahari akan tetap membuka tiga gerai baru di Sumatera Selatan dan Surabaya, Jawa Timur.

"Dua gerai department store akan dibuka di kota-kota yang baru bagi kami, memberikan kesempatan kepada kami untuk memberikan berbagai pilihan produk merchandise kami di dua pasar yang baru," tambahnya.

Richard mengatakan, strategi itu ditempuh perseroan guna menjaga kinerja perseroan ditengah penurunan pasar yang saat ini terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com