Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Belum Adanya Kapal Angkut Jenazah untuk Warga Kepulauan Seribu

Kompas.com - 28/11/2017, 19:49 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Camat Kepulauan Seribu Selatan Agus Setiawan mengungkapkan alasan terkendalanya pengadaan kapal angkutan jenazah untuk warga Kepulauan Seribu. Menurutnya, saat itu terdapat saran dari Tim Pengawalan, Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Negeri Jakarta Utara untuk tidak melaksanakan pengadaan kapal.

"Jadi waktu tahun 2017 kemarin sudah dianggarkan (kapal angkutan jenazah di Kepulauan Seribu). Tapi karena pelaksanaanya gagal, karena penyedianya tidak sanggup melaksanakan, maka saran TP4D pengadaan kapal tidak dilaksanakan," ucap Agus saat dihubungi Selasa, (28/11/2017).

Akhirnya diputuskan pengadaan kapal angkut jenazah dianggarkan untuk tahun 2018. Saat ini rencana pengadaan kapal jenazah sudah masuk R-APBD 2018. Agus berharap proyek ini dapat dilaksanakan, karena sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang terkendala transportasi untuk membawa jenazah kerabat mereka.

Baca juga : Sandi: Tak Adil, Warga Sewa Kapal hingga Rp 7 Juta untuk Antar Jenazah

"Nanti untuk pembuatannya ada proses lelang, juga nanti ada pengawasannya. Perencanaan, desain gambar sudah jadi," ucap Agus.

Selama ini, warga Kepulauan Seribu menyewa kapal untuk membawa jenazah kerabat mereka dari darat maupun dari pulau menuju darat. Pernah ada bantuan dari pihak luar, namun warga tetap diminta uang pengganti bahan bakar.

Baca juga : Warga Kepulauan Seribu Sewa Kapal hingga Rp 7 Juta untuk Antar Jenazah

"Nanti kalau sudah ada (kapal angkut jenazah), masyarakat dibebaskan dari biaya," ucap Agus.

Rencananya Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu akan mengadakan dua kapal angkut jenazah. Satu untuk Kepulauan Seribu Selatan dan satu kapal lainnya untuk Kepulauan Seribu Utara.

Kompas TV Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi Pulau Pramuka di Kepulauan Seribu dalam rangka ulang tahun Kepulauan Seribu yang ke-16.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com