Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stasiun Sudirman Baru Akan Beroperasi Setelah 7 Desember 2017

Kompas.com - 28/11/2017, 20:22 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengoperasian Stasiun Sudirman Baru dipastikan mundur setelah kereta Bandara Soekarno-Hatta tak jadi beroperasi pada 1 Desember 2017.

Menteri BUMN Rini Soemarno memastikan hal tersebut setelah menjajal kereta bandara dari Soekarno-Hatta ke Stasiun Sudirman Baru, Selasa (28/11/2017).

"Nanti kami tunggu waktu dari Presiden. Tapi karena tadi masih ada pembersihan sedikit dan pengerasan kestabilan jalur lintasannya, minimal 10 hari dari sekarang baru bisa selesai. Mungkin di atas tanggal 7 Desember," kata Rini di Stasiun Sudirman Baru.

Pengoperasian stasiun ini mundur, meskipun pembangunannya hampir 100 persen rampung.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto mengatakan sudah tidak ada masalah konstruksi di Stasiun Sudirman Baru.

"Stasiun Sudirman Baru saya pikir sudah selesai semua. Manuver parkir yang kemarin belum selesai sudah dicor, interior sudah dicat semua. Kemudian dari sisi konstruksi juga sudah enggak ada isu (masalah)," ujar Heru.

Baca juga : Menengok Stasiun Sudirman Baru, Tempat Pemberangkatan Kereta Bandara

Penampakan Stasiun Sudirman Baru, Jakarta Pusat, Selasa (28/11/2017).Ridwan Aji Pitoko/KOMPAS.com Penampakan Stasiun Sudirman Baru, Jakarta Pusat, Selasa (28/11/2017).
Heru mengatakan, fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) seperti musala dan toilet juga sudah rampung. Instansinya tinggal membersihkan fasilitas itu.

Berdasar pantauan Kompas.com, beberapa pekerja terlihat tengah mengecat sebagian area Stasiun Sudirman Baru.

Sedangkan para petugas kebersihan terlihat mengepel lantai yang masih dipenuhi debu sisa proses konstruksi.

Baca juga : Akan Dilintasi Kereta Bandara, Begini Penampakan Stasiun Sudirman Baru

Bukan hanya di bagian dalam, bagian luar juga terus diselesaikan pengerjaannya seperti pemasangan turap dan pagar di dekat peron Stasiun Sudirman Baru.

Stasiun Sudirman Baru yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari Stasiun Sudirman Lama ini terdiri dari tiga bagian, yakni peron, lantai dasar, dan lantai atas.

Di lantai dasar, sejumlah fasilitas penunjang stasiun seperti eskalator, mesin tap in dan tap out, dua area duduk buat penumpang, dan lift sudah terpasang.

Baca juga : Video: Mari Lihat Stasiun Sudirman Baru yang Akan Dilintasi Kereta Bandara

KA Bandara Soekarno Hatta dengan rangkaian enam gerbong tiba di Stasiun Sudirman Baru. KA tersebut diuji coba dengan rangkaian penuh untuj kedua kalinya pada Selasa (28/11/2017).Kompas.com/Yoga Hastyadi Widiartanto KA Bandara Soekarno Hatta dengan rangkaian enam gerbong tiba di Stasiun Sudirman Baru. KA tersebut diuji coba dengan rangkaian penuh untuj kedua kalinya pada Selasa (28/11/2017).
Terdapat empat eskalator di Stasiun Sudirman Baru. Dua eskalator untuk naik dan turun ke peron dan dua lainnya untuk naik dan turun lantai dasar ke lantai atas atau sebaliknya.

Di lantai atas, beberapa penyelesaian juga tengah dilakukan, termasuk memasang beberapa peralatan mebel seperti meja kayu, kursi, dan sofa.

Lantai atas Stasiun Sudirman Baru juga akan digunakan untuk operasional kereta Bandara Soekarno Hatta yang memiliki panjang 240 meter dan lebar 32 meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com