Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Susah Cari Gas 3 Kg, 2 Hari hanya Masak Nasi dan Mi Pakai Ricecooker"

Kompas.com - 06/12/2017, 13:00 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Kelangkaan gas LPG  ukuran 3 kilogram (kg) membuat masyarakat kewalahan. Beberapa orang bahwa mengaku hanya bisa mengkonsumsi nasi dan mi instan yang dimasak menggunakan ricecooker atau alat memasak nasi bertenaga listrik selama beberapa hari terakhir.

"Dua hari saya masak mi dan nasi pakai ricecooker, mau gimana lagi, gas susah nyarinya," kata Nursyamsiah di salah satu pangkalan gas di Depok, Rabu (6/12/2017).

Nursyamsiah mengatakan, dia sudah berkeliling mencari gas 3 kg. Namun dirinya tak juga mendapatkan gas yang diinginkannya.

"Sudah keliling kemana-mana, ini menunggu di sini mudah-mudahan gasnya ada," kata dia.

Baca juga : Gas 3 Kg Langka, Pertamina Tambah Pasokan dan Gelar Operasi Pasar

Imran, juga warga Depok, mengaku telah hampir putus asa mencari gas ukuran 3 kg. Dirinya bahkan terpaksa tidak berjualan karena gas ukuran 3 kg yang biasa digunakannya tak kunjung didapatkan.

"Jualan pecel ayam jadi stop dulu, enggak ada pemasukan saya," kata Imran.

Imran masih akan berusaha mencari gas 3 kg agar usaha makanannya tetap berjalan.,

"Masih mau keliling lagi ini saya," kata seraya berlalu sambil membawa 4 tabung gas kosong.

PT Pertamina (Persero) sebelumnya menyatakan telah melakukan penambahan pasokan gas ukuran 3 kg di sejumlah wilayah Marketing Operation III yang meliputi Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Hal tersebut menyusul kelangkaan LPG 3 kg yang terjadi di sejumlah daerah di DKI Jakarta, Banten dan beberapa daerah di Jawa Barat.

Unit Manager Communication & Relations Pertamina Jawa Bagian Barat, Dian Hapsari Firasati mengatakan, penambahan pasokan yang digelontorkan bervariasi untuk masing-masing wilayah, bahkan ada yang mencapai 60 persen dibandingkan penyaluran normal. Hal tersebut dilakukan dengan melakukan penambahan pasokan ke agen atau pangkalan resmi dan juga operasi pasar.

"Pertamina sudah melakukan operasi pasar sejak Senin (4/12/2017) dan rencananya akan berlanjut sampai Kamis (7/12/2017). Beberapa wilayah yang sudah menerima operasi pasar adalah Kota Bogor, Kabupaten Bogor dan Depok pada tanggal 4 dan 5 Desember 2017," kata Dian kepada Kompas.com, Rabu.

Baca juga : Pertamina Imbau Warga Mampu Tidak Beli Gas 3 Kg

Untuk wilayah Kota Bogor, operasi pasar digelar di 25 titik dengan menyalurkan sekitar 42 persen dibandingkan rata-rata penyaluran normal. Demikian juga untuk wilayah Depok, dimana operasi pasar menyalurkan sekitar 24 persen lebih banyak dibandingkan penyaluran normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com