Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Perlu Perhatikan Ini Sebelum Rumuskan "Jakarta Underground Government"

Kompas.com - 06/12/2017, 22:35 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menggelar lokakarya untuk merumuskan dasar hukum terkait rancangan underground goverment. Dalam sebuah sesi Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di lokakarya ini, sejumlah masukan terkait usulan pembentukan payung hukum atas konsep ini disampaikan sejumlah pihak.

Contohnya Dirjen Penataan Ruang Kementerian ATR (Agraria dan Tata Ruang)/BPN RI Abdul Kamarzuki yang menjelaskan poin-poin yang harus dipertimbangkan jika konsep pengelolaan ruang bawah tanah ini betul-betul direalisasikan.

Ia mengungkapkan pentingnya kajian terkait kejelasan penetapan hak atas ruang di dalam bumi. 

"Maka perencanaan dan pemanfaatan ruang dalam bumi dapat berjalan dengan optimal, terpadu, serta dapat meminimalisasi dampak negatif maupun resiko yang mungkin timbul," kata Kamarzuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (6/12/2017).

Baca juga : Mendagri: Ngeri Banget Jakarta Underground Government, seperti...

Ketua Dewan Pakar Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit berpendapat perlu dibuat peraturan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah mengenai tata ruang bawah tanah.

"Lalu apakah ruang bawah tanah itu dapat diakses dengan mudah oleh publik, lalu bagaimana regulasi tentang pajak dan retribusinya," kata Danang.

Baca juga : Pengeboran Jalur Underground di MRT Fase I Sudah Selesai

Lokakarya ini digelar oleh PT MRT Jakarta yang menggagas usulan pembentukan seperangkat aturan untuk mendukung pembangunan yang mereka lakukan di bawah tanah.

Saat MRT beroperasi, ruang bawah tanah akan dioptimalkan untuk berbagai macam keperluan, antara lain stasiun hingga transit oriented development (TOD).

Sebenarnya sudah ada beberapa peraturan yang membahas ruang bawah tanah. Namun, bentuknya baru berupa peraturan gubernur dan peraturan menteri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com