Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Semoga Pak Anies Bisa ke Pasar Gembrong Kan Merakyat, Jangan Kayak Pak Ahok"

Kompas.com - 07/12/2017, 20:32 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang mainan di pasar Gembrong, Jakarta Timur, tengah bersiap mencari tempat berdagang baru. Ini dilakukan sejak ada pengumuman wilayah mereka akan terkena proyek Becakayu dan segera dilakukan pengukuran lahan dan bangunan untuk ganti rugi.

Sebanyak 3 RW di Kelurahan Cipinang Besar Utara yakni RW 1, 2, dan 3 akan masuk dalam wilayah penataan oleh pemerintah.

"Hari ini sudah selesai (pengukuran) dilakukan untuk RW 3, mulai dari wilayah Prumpung Gang Remaja 1. Besok berturut -turut RW 1 dan 2. Tadi pengukuran bangunan dan tanah," ucap Idariyanto (40), pedagang di pasar Gembrong saat ditemui Kamis (7/12/2017).

Ida mengungkapkan, saat ini dirinya belum mengetahui berapa hasil pengukuran yang dilakukan tersebut. Nantinya hasil pengukuran akan diumumkan di kelurahan.

Baca juga : Saat Kebakaran, Boneka-boneka di Pasar Gembrong Dijarah

Kondisi pasar Gembrong, Kamis (7/12/2017). Pasar Gembrong dan sekitarnya akan ditata terkait pembangunan tol Becakayu.Kompas.com/Setyo Adi Kondisi pasar Gembrong, Kamis (7/12/2017). Pasar Gembrong dan sekitarnya akan ditata terkait pembangunan tol Becakayu.
Ida dan pedagang lainnya di pasar Gembrong juga belum mengetahui berapa besaran penggantian yang akan mereka terima. Namun ia percaya, nantinya penggantian sesuai harapan pedagang.

"Kalau kepenginan, ya sekitar 5 kali NJOP. Tapi kalau dari wilayah lain yang sudah dapat pengganti (Cipinang Besar Selatan), itu 3 kali NJOP. Tapi kami percaya kok nanti digantinya sesuai dengan perhitungan dan bisa untuk hidup di tempat baru," ucap Ida.

Ratna (36), pedagang mainan dari Rizta Toys berharap proses yang akan dilakukan berjalan dengan lancar. Ia berharap pemerintah mau berdialog terlebih dahulu sebelum menggusur para pedagang.

Baca juga : Rencana Ahok untuk Pasar Gembrong

Ratna mengungkapkan rencananya penggusuran dilakukan pada Maret tahun 2018. Proses pembayaran diperkirakan selesai pertengahan Februari 2018.

"Kami ikut pemerintah saja. Semoga Pak Anies bisa kemari (Pasar Gembrong), lihat kondisi masyarakat, kan lebih merakyat, jangan sampai ini yang digusur. Harapannya jangan kayak Pak Ahok," ucap Ratna yang berjualan di RW 2 tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com