Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Tak Lagi Digunakan, Parkir Meter di Kelapa Gading Berfungsi Normal

Kompas.com - 11/12/2017, 20:22 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mesin parkir meter di beberapa wilayah DKI Jakarta tidak difungsikan lagi belakangan ini.

Sejak 4 Desember 2017, kontrak kerja sama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan operator sistem parkir meter berakhir.

Salah satu parkir meter yang tidak difungsikan lagi berada di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Berdasarkan pantauan Kompas.com Senin (11/12/2017), mesin parkir di Jalan Boulevard Raya tersebut sebagian besar masih berfungsi dengan baik. Hanya beberapa unit yang tidak berfungsi.

Baca juga : Kontrak Parkir Meter di 3 Wilayah Habis, Bayar Parkir Kembali Manual

Beberapa juru parkir yang ditemui Kompas.com menolak berkomentar mengenai mesin parkir yang selama ini jadi teman mereka bekerja tersebut. 

"Ini sedang masa peralihan dari operator kemarin. Belum tahu apakah dilanjutkan atau tidak," ucap salah seorang juru parkir di kawasan Boulevard yang enggan disebutkan namanya, Senin.

Juru parkir tersebut tampak menggunakan sistem pembayaran manual dengan memberikan karcis sobek.

Pada karcis tersebut, tertera tarif untuk mobil Rp 5.000 sekali parkir, sedangkan untuk motor Rp 2.000 sekali parkir.

Beberapa pengguna kendaraan yang memarkirkan kendaraannya di sepanjang Boulevard Raya memiliki pendapat berbeda mengenai mesin parkir yang tidak difungsikan ini.

"Sebenarnya tidak terlalu ada masalah, tetapi sekarang saya mau parkir berapa lama pun tetap bayar Rp 5.000. Cuma sekarang sistemnya tidak terpantau dengan baik karena masih manual. Dulu kita bayar sesuai perkiraan waktu kita berkunjung," ucap Chandra, salah seorang pengendara.

Baca juga : Mesin Parkir Meter Era Ahok di Mata Jukir

Dalam waktu dekat, Pemprov DKI akan mengadakan tender yang boleh diikuti semua perusahaan pengelola parkir, termasuk operator sebelumnya, yakni Mata Elang Biru.

Pihak Pemprov DKI berharap, pada Januari 2018, sudah ada perusahan pemenang tender yang akan menjadi operator baru perparkiran di Jakarta.

Kompas TV Terkait beredar kabar, lahan parkir dikuasai preman dan 5 mesin parkir meter hilang,
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com