Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkapnya Pemeran Video Porno yang Viral di Media Sosial

Kompas.com - 15/12/2017, 06:58 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Teka-teki siapa pemeran video porno yang viral di media sosial pada akhir Oktober 2017 lambat laun mulai terungkap.

Ya, akhirnya HA dan mantan kekasihnya, HFZ, mengakui merekalah pasangan yang ada di video mesum tersebut. HA merupakan salah satu lulusan universitas ternama di Kota Depok, Jawa Barat.

Sebelum mengakuinya, HA besikukuh dirinya bukan perempuan yang ada dalam video itu. Namun, setelah pihak kepolisian menunjukkan bukti otentik, HA tak bisa mengelak lagi.

Video porno beredar luas di media sosial. Pada 25 Oktober, penyidik Polresta Depok mulai mengendus peredaran video tak senonoh itu di beberapa media sosial. Polisi langsung melakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa pemerannya.

"Petugas membuat laporan informasi untuk melakukan penyelidikan terkait adanya dugaan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dan atau Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada Kompas.com, Kamis (26/10/2017).

Pihak kampus angkat bicara. Pengunggah video mesum itu secara terang-terangan menyebut salah satu universitas ternama di Depok dalam judul video yang beredar luas di masyarakat.

Hal ini membuat pihak kampus yang namanya disebut-sebut dalam video itu angkat bicara.

Kepala Humas dan KIP Universitas Indonesia Rifelly Dewi Astuti dalam keterangan tertulisnya membenarkan bahwa perempuan yang disebut-sebut sebagai orang dalam video itu adalah lulusan UI.

Baca juga: Polisi Kantongi Identitas Alumnus UI yang Diduga Terkait Video Porno

"Setelah melakukan pengecekan, dapat kami sampaikan bahwa nama yang dikaitkan selaku pemeran dalam video tersebut adalah lulusan UI dan sudah tidak lagi menjadi mahasiswa UI sebagaimana tercantum di berbagai judul video," kata Rifelly.

Dia menambahkan, segala akibat yang dihasilkan dari beredarnya video tersebut akan menjadi tanggung jawab pribadi yang bersangkutan.

Klarifikasi. Setelah ramai dipergunjingkan publik, akhirnya penyidik Polresta Depok memanggil terduga pemeran wanita dan pria dalam video tersebut. Pemanggilan tersebut setelah pihak kepolisian mendatangi kampus HA untuk mengetahui identitas dan alamatnya.

Pada 28 Oktober, HA dan seorang pria berinisial F mendatangi Mapolresta Depok untuk melakukan klarifikasi. F merupakan teman pria HA yang disangka menjadi pemeran pria dalam video syur itu.

Dalam pemeriksaan itu keduanya secara tegas membantah merekalah orang-orang yang ada di dalam video porno yang viral itu. F menyebut ciri-ciri pria dalam video itu sangat berbeda dengan dirinya.

Sama seperti F, HA secara tegas membantahnya. Bahkan, HA membawa bukti yang menunjukkan ciri-ciri khusus yang ada dalam tubuhnya.

HA mengatakan, di bagian dadanya ada luka jahitan bekas operasi. Menurut dia, dalam video yang beredar pemeran wanita tak terlihat memiliki bekas jahitan yang mirip dengan dirinya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Megapolitan
KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Megapolitan
Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com