Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taufik: Ini Aset Bapak Diduduki Orang, lalu Bapak Diam Saja?

Kompas.com - 19/12/2017, 18:12 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mempertanyakan banyaknya menara base transceiver station (BTS) di lahan Pemprov DKI tanpa membayar sewa. Apalagi, hal ini sudah berlangsung bertahun-tahun, bahkan sejak menara-menara itu berdiri.

Kemudian Taufik bertanya kepada Kepala Bidang Pembinaan, Pengendalian, dan Pemanfaatan Badan Pengelola Aset Daerah DKI Jakarta Yuwendri.

"Ini aset Bapak diduduki orang, lalu Bapak diam saja? Ini Satpol PP tebangin saja menaranya. Dia itu untuk bisnis, Pak, bukan urusan sosial. Kita ini pakai handphone itu bayar, dia pakai tanah negara enggak bayar, enak saja," ujar Taufik di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Selasa (19/12/2017).

Yuwendri mengatakan, berdasarkan data sementara ada 1.129 menara BTS yang tidak pernah membayar sewa lahan ke Pemprov DKI Jakarta.

Baca juga: Ribuan BTS Berdiri di Lahan Pemprov DKI Tanpa Bayar Sewa

Selama ini, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu hanya memberi izin membangun towernya saja. Namun, perjanjian kerja sama mengenai sewa tidak pernah ada.

Taufik mengatakan, Dinas PTSP juga harus dipanggil untuk ditanya alasannya mengeluarkan izin menara BTS.

"Harusnya ketika PTSP mau keluarkan izin, mesti ditanya dulu itu berdiri di tanah siapa," ujar Taufik.

Baca juga: Korban Menara BTS di Cipayung Terima Bantuan Rp 7 Juta Per Minggu

Yuwendri menjelaskan, mencuatnya masalah menara BTS ini ketika Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) menjadi SKPD sendiri pada Januari 2017. Sebelumnya pengelolaan aset masih bergabung dengan pengelolaan keuangan di bawah Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).

Sejak ada pemisahan itu, barulah BPAD mengetahui ada menara-menara BTS yang tidak membayar sewa. Yuwendri akan mengejar pemilik menara untuk membayar sewa dari pertama kali menara dibangun sampai saat ini.

"Yang penting kan kami uber providernya, dia harus bayar," ujar Yuwendri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

Megapolitan
Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com