Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kasus yang Mangkrak Ditangani Polda Metro Jaya

Kompas.com - 28/12/2017, 05:15 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelesaian sebuah perkara tindak pidana merupakan sebuah prestasi bagi polisi. Namun, tak semua kasus bisa cepat terungkap.

Di Polda Metro Jaya ada beberapa kasus yang menjadi sorotan publik. Namun, belum ada penyelesaiannya alias mangkrak hingga penghujung tahun 2017. Padahal publik menanti langkah polisi menyelesaikan kasus-kasus tersebut.

Berikut kasus-kasus yang mangkrak ditangani Polda Metro Jaya:

1. Kasus penyerangan Novel Baswedan

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menjalani pemeriksaan usai penyerangan terhadap dirinya, Jakarta, Rabu (25/10/2017).Dokumentasi KPK Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menjalani pemeriksaan usai penyerangan terhadap dirinya, Jakarta, Rabu (25/10/2017).
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan diserang orang tidak dikenal seusai menunaikan shalat subuh berjemaah di masjid dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, 11 April 2017.

Wajah Novel disiram air keras hingga kedua bola matanya harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit di Singapura.

Kasus itu sudah bergulir selama delapan bulan, tetapi hingga kini polisi belum juga menangkap pelakunya.

Baca juga: Novel Baswedan Disebut Pesimistis Kasus Penyerangan ke Dirinya Tuntas

Perkembangan terakhir, polisi telah merilis tiga sketsa wajah orang yang dicurigai sebagai pelaku penyiraman terhadap Novel. Polda Metro Jaya juga membuka nomor hotline untuk menerima aduan warga, jika mengetahui ciri-ciri orang dalam sketsa tersebut.

Sejak pertama kali dirilis, polisi mengklaim sudah menerima 500 lebih laporan warga. Namun, tak satu pun informasi signifikan yang diberikan.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menunjukkan sketsa wajah terduga pelaku penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (31/7). Kapolri dipanggil oleh Presiden Joko Widodo untuk melaporkan perkembangan kasus Novel Baswedan. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/kye/17ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menunjukkan sketsa wajah terduga pelaku penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (31/7). Kapolri dipanggil oleh Presiden Joko Widodo untuk melaporkan perkembangan kasus Novel Baswedan. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/kye/17
Menurut polisi, kasus itu sulit terungkap lantaran tidak ada saksi mata yang melihat langsung wajah penyerang Novel.

"Kami mencari saksi yang melihat ada tidak. Sampai sekarang kami belum menemukan. (kamera) CCTV sudah kirim ke Australia, hasilnya tidak bisa dilihat karena pecah," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.

Baca juga: Masyarakat Diminta Lapor jika Lihat Orang Mirip dalam Sketsa Penyiram Novel

Untuk mengungkap kasus ini, polisi sudah memeriksa puluhan saksi. Polisi juga sempat mengamankan lima orang yang diduga pelaku, tetapi kemudian dibebaskan lagi karena tidak cukup bukti.

Selain itu, penyidik Polda Metro Jaya mengamankan 50 rekaman kamera CCTV dan memeriksa sekitar 100 toko kimia.

2. Kasus chat pornografi

Pimpinan FPI Rizieq Shihab.Akhdi martin pratama Pimpinan FPI Rizieq Shihab.
Kasus percakapan berbau pornografi yang diduga melibatkan Rizieq Shihab dan Firza Husein hingga kini belum naik ke meja persidangan. Padahal, polisi telah menetapkan Rizieq dan Firza sebagai tersangka kasus itu sejak Mei 2017.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com