Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Di New York, Buckingham Palace, Juga Ada Delman

Kompas.com - 28/12/2017, 05:39 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, delman tidak hanya ada di Jakarta.

Dia menyebut delman juga digunakan sebagai daya dukung pariwisata di New York, Amerika Serikat, dan ada juga di Istana Buckingham, Inggris.

Dia menyebut, delman-delman itu tetap beroperasi di sana, meskipun banyak aktivis pencinta hewan. Artinya, aktivis-aktivis itu tidak mempermasalahkan beroperasinya delman di sana.

"Saya lihat di New York misalnya, ada tuh (delman). Kok bisa? Kan di sana juga banyak relawan atau aktivis penyayang binatang. Saya lihat juga di Buckingham Palace itu ada kuda-kudanya di sana," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (27/12/2017) malam.

Baca juga : Sandiaga: Liburan Banyak yang Datang ke Monas, Delman Jadi Daya Tarik

Sandiaga menyampaikan hal tersebut menanggapi adanya penolakan Jakarta Animal Aid Network (JAAN) soal rencana delman beroperasi kembali di kawasan Monas, Jakarta Pusat.

Sandiaga mengaku akan mengajak Pendiri JAAN Femke den Haas duduk bersama membicarakan solusi persoalan tersebut.

Sandiaga mengatakan, keberadaan delman bisa menjadi daya tarik wisata, sekaligus membuka peluang kerja bagi para kusir.

Dia sepakat bahwa kesehatan kuda-kuda penarik kereta delman itu harus diperhatikan. Sandiaga menyebut, Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (KPKP) DKI Jakarta akan memeriksa dan memastikan kesehatan kuda-kuda yang beroperasi.

"Saya sangat sadar bahwa harus dilihat juga kepastian kuda-kuda dicek kesehatannya, dicek apakah mereka overworked. Mereka (kuda) enggak boleh dalam keadaan yang membahayakan keselamatan mereka," kata Sandiaga.

Baca juga : Cerita Kusir Delman di Monas yang Dikejar Satpol PP hingga ke Kota Tua

Para kusir delman mengaku sudah diperbolehkan beroperasi di sekitar Monas sejak dua pekan yang lalu. Delman-delman itu boleh beroperasi setiap hari Sabtu, Minggu, dan hair libur nasional.

Meski demikian, delman-delman itu belum boleh beroperasi di dalam kawasan Monas.

Adapun pendiri JAAN Femke den Haas menilai DKI Jakarta merupakan kota yang tak layak bagi delman atau andong.

Kehidupan kuda pasti akan terancam jika delman dipaksakan beroperasi di kawasan Monas. Selain itu, belum ada standard operating procedure (SOP) untuk delman beroperasi di Monas.

"Meski cuma di Monas, kami tetap tidak setuju. Kuda-kuda itu sebelum sampai Monas melewati jalan raya. Mereka memotong jalan, melawan arah lalu lintas, kadang sampai ada kuda yang tertabrak. Intinya, Jakarta tidak ramah delman atau andong," kata Femke, 20 November 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com