Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sita Gambar "Site Plan" dan Besi Cor Pakubuwono Spring

Kompas.com - 29/12/2017, 11:07 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, pihaknya telah merampungkan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Apartemen Pakubuwono Spring terkait robohnya tembok di proyek apartemen tersebut.

Insiden ini mengakibatkan tiga pekerja proyek tewas. Mardiaz mengatakan, pihaknya telah menyita sejumlah dokumen dari TKP.

"Dokumen terkait gambar site plan bangunan, besi cor," kata Mardiaz ketika dihubungi, Jumat (29/12/2017).

Baca juga: Kadis Tenaga Kerja Sebut Ada Kelalaian dalam Robohnya Tembok Pakubuwono Spring

Dokumen itu kemudian dibawa Labfor. Menurut rencana, kata Mardiaz, dokumen itu akan diperiksa ahli teknik sipil, ahli metalurgi, dan ahli kimia.

Sejauh ini, polisi sudah mengantongi keterangan dari Muklas yang merupakan korban luka, Kurmen selaku mandor, Rizal dari bagian keamanan proyek, dan Wayan selaku HRD proyek.

"Rencana tindak lanjut memeriksa para saksi, minta dokumen proyek. Surat visum sudah dimintakan tinggal menunggu hasil, koordinasi labfor terkait hasil," ujar Mardiaz.

Baca juga: Kemnaker Pastikan Korban Robohnya Tembok Pakubuwono Spring Dapat Santunan

Tembok di salah satu bangunan di Apartemen Pakubuwono Spring, Kebayoran Lama, roboh pada Selasa (26/12/2017) malam.

Tiga pekerja tewas dan tiga lainnya terluka. Salah satu pekerja yang tewas baru diangkat dari reruntuhan 20 jam kemudian karena terjebak di bawah reruntuhan. Hingga saat ini, Kompas.com masih berusaha mengonfirmasi kepada pengelola.

Kompas TV Kapolres Jakarta Selatan menduga ada kelalaian pada proyek pembangunan Apartemen Pakubuwono Spring.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com