Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunggu Nama Anggota TGUPP yang Akan Bantu Anies-Sandi

Kompas.com - 03/01/2018, 06:23 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) seharusnya sudah bisa bekerja karena anggarannya sudah masuk dalam APBD DKI 2018. Namun sampai saat ini, nama-nama anggota TGUPP belum dibeberkan lengkap kepada masyarakat.

Selasa (2/1/2018) kemarin, mantan Ketua Tim Sinkronisasi Anies Baswedan-Sandiaga Uno, yaitu Sudirman Said, mendatangi Balai Kota DKI Jakarta. Sudirman mengatakan bahwa dia ditawari untuk menjadi anggota TGUPP. Namun dia menolak karena sedang fokus dalam pencalonannya pada Pilkada Jawa Tengah 2018.

"Saya sempat ditanya apakah bersedia masuk ke dalam tim karena tentu saja beliau mempertimbangkan. Saya juga kan harus memulai fokus di Jawa Tengah, sudah dicalonkan (dicalonkan gubernur) resmi kan," ujar Sudirman.

Baca juga : Ditawari Jadi Anggota TGUPP, Sudirman Said Pilih Fokus Jadi Cagub Jateng

Meski demikian, Sudirman berjanji tetap akan membantu memberi masukan kepada Anies-Sandi jika diperlukan.

Hal itu bisa menjadi pembelajaran bagi Sudirman dalam mengurus Jawa Tengah. Sebab, kata Sudirman, Jawa Tengah memiliki isu yang sama misalnya masalah penataan pulau-pulau kecil.

Sudirman sendiri menyarankan agar anggota TGUPP diisi orang yang kompeten serta bisa menjaga integritas di dalam tim.

"Insya Allah timnya akan diisi orang-orang yang memang cukup solidlah," kata Sudirman.

Tokoh yang masuk kriteria

Beberapa waktu lalu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut kriteria orang yang  menjadi anggota TGUPP. Mereka harus ahli dalam bidang-bidang yang ada di dalam TGUPP. Ada empat bidang yang akan diisi anggota TGUPP yaitu bidang pengelolaan pesisir Jakarta, ekonomi dan penataan kota, harmonisasi regulasi, serta bidang pencegahan korupsi.

"Memang kami ingin yang betul-betul mumpuni di bidang pencegahan korupsi, penataan pesisir, bidang percepatan pembangunan. Tokoh-tokoh yang sudah dikenal sebagai expert di masyarakat," ujar Sandi.

Sandi membenarkan mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto masuk dalam kriteria itu. Menurutnya, Bambang ahli dalam bidang itu dan bisa membantu Pemprov DKI mencegah korupsi.

"Salah satunya Pak BW , karena Pak BW (Bambang Widjojanto) yang paling mumpuni di bidang itu. Kemarin kita lihat sendiri ada korupsi bertebaran di DKI seperti di Cengkareng, di beberapa kasus lain. Itu PR besar buat kita. Sudah diplototin kayak gitu saja masih lolos," ujar Sandi.

Baca juga : Sandiaga Sebut Bambang Widjojanto Masuk Kriteria Anggota TGUPP

Sejak awal proses penganggaran, pembahasan TGUPP menarik perhatian masyarakat. Anggarannya yang sebesar Rp 28 miliar kini sudah lolos evaluasi Kementerian Dalam Negeri. Sekarang, tinggal menunggu siapa saja yang masuk menjadi tim khusus yang membantu kerja Anies dan Sandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com