Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koperasi Angkot Permasalahkan Status Kontrak dan Jaminan Trayek

Kompas.com - 17/01/2018, 14:32 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Organisasi Angkutan Daerah (Organda) DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan, ada sejumlah permasalahan yang menyebabkan beberapa koperasi angkutan kota (angkot) masih enggan integrasi dengan bus transjakarta dalam bentuk program OK Otrip.

"Yang mereka khawatirkan, terintegrasi dengan TJ (transjakarta) akan menghilangkan rute asli mereka, mereka khawatir jika kontrak dengan TJ selesai terus mereka mau kemana, sementara trayeknya sudah dimasuki TJ," kata Shafruhan saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/1/2018).

Menurut Shafruhan, pada dasarnya tidak ada masalah dengan program OK Otrip yang digagas Pemerintah Provinsi DKI. Yang jadi permasalahan adalah persyaratan-persyaratan yang diajukan transjakarta ke koperasi angkot.

"Kalau OK Otrip pada dasarnya oke, hanya saja persyaratannya ini yang masih dipermasalahkan koperasi angkot, koperasi angkot juga kan yang punya perorangan," kata  Shafruhan.

Baca juga : Naik Angkot OK Otrip, Penumpang Harus Tap In dan Tap Out

Kebanyakan koperasi angkot memilih untuk menunda bergabung dengan program OK Otrip.

"Mereka menunda untuk bergabung, masih melakukan evaluasi, lebih ke masalah internal. Kalau OK Otrip oke," ujar Shafruhan.

Selain permasalahan status kontrak dan jaminan trayek, persyaratan seperti tarif per kilo meter yang ditawarkan transjakarta juga jadi permasalahan. Transjakarta hanya memberikan Rp 3.430 per kilo meter. Banyak koperasi angkot meminta tarif per kilo meter Rp 3.854, dengan estimasi perjalanan 160-165 kilometer per hari.

"Belum lagi banyak sekali persyaratan yang diminta transjakarta," kata Shafruhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com